Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

ASEAN, Menjaga Kedaulatan dan Independensi di Tengah Persaingan Geopolitik

27 Juli 2024   23:37 Diperbarui: 28 Juli 2024   12:12 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berjabat tangan dengan Menlu Laos Saleumxay Kommasith pada Pertemuan Para Menlu ASEAN (AMM) Ke-57 di Vientiane, Laos, Kamis (25/7/2024). (AFP/SAI AUNG MAIN)

2. Pembentukan kerja sama keamanan The Quadrilateral Security Dialogue (QUAD) antara AS, Australia, India, dan Jepang, serta pembentukan aliansi pertahanan AUKUS antara Australia, Inggris, dan AS. Kehadiran kedua bentuk minilateralisme pertahanan itu menjadi buktintidak langsung dari ketidakmampuan ASEAN dalam mengelola persaingan kekuatan besar di kawasan.

3. Kesulitan ASEAN dalam mencapai konsensus bulat dalam menyelesaikan konflik di Laut China Selatan. Kesulitan ini sebagian terkait dengan "intervensi" Tiongkok yang berhasil memecah kesatuan ASEAN. Lalu, sebagian lainnya memang merupakan kesulitan internal di antara negara-negara anggota ASEAN. 

4. ASEAN juga mengalami kesulitan mencapai konsensus dalam penyelesaian krisis Myanmar, Persoalan internal ini tampaknya menjadi salah satu contoh memudarnya sentralitas ASEAN.

Dalam situasi ini, pernyataan tegas Menteri Luar Negeri Indonesia menjadi penting untuk menegaskan bahwa ASEAN tidak akan menjadi alat bagi kepentingan pihak manapun. Sebagai negara pendiri ASEAN, Indonesia telah lama menjadi poros utama dalam menjaga kohesi dan integritas organisasi regional ini. 

Melalui perannya yang aktif dalam berbagai forum dan inisiatif ASEAN, Indonesia telah berkontribusi dalam memperkuat kerja sama di antara negara-negara anggota, baik dalam bidang politik-keamanan, ekonomi, maupun sosial-budaya. 

Selain itu, Indonesia juga telah menunjukkan komitmennya untuk mempromosikan ASEAN sebagai organisasi yang berorientasi pada kepentingan bersama, bukan pada agenda-agenda eksternal. Hal ini tercermin dalam upaya Indonesia untuk mendorong ASEAN agar lebih proaktif dalam menanggapi isu-isu regional, seperti penanganan pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan keamanan maritim.

Dalam konteks persaingan pengaruh antara kekuatan-kekuatan besar, ASEAN tidak memiliki cara lain, kecuali mempertahankan posisinya sebagai organisasi yang independen dan tidak terikat pada kepentingan pihak manapun. Posisi strategis ASEAN ini sangat penting untuk menjaga kredibilitas dan legitimasi ASEAN sebagai forum dialog dan kerja sama regional yang efektif.

Pernyataan tegas Menteri Luar Negeri Indonesia di pertemuan 10 Menteri Luar Negeri ASEAN di Laos merupakan upaya untuk menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap prinsip-prinsip dasar ASEAN. 

Dengan kemandirian ASEAN dari persaingan kepentingan eksternal, Indonesia berharap organisasi regional ini dapat terus menjadi kekuatan penyeimbang dan perekat di tengah dinamika geopolitik yang semakin kompleks.

Ke depan, ASEAN perlu terus memperkuat kerja sama internal di antara negara-negara anggota, serta meningkatkan kapasitas dan perannya dalam menangani isu-isu regional yang semakin beragam dan kompleks. 

Berpegang pada prinsip-prinsip dasar itu, seperti non-intervensi dan konsensus, ASEAN diharapkan dapat menjadi organisasi regional yang semakin mandiri/otonom, kredibel, dan berpengaruh di tingkat global. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun