Namun, di balik euforia, ada juga suara-suara kritis. Beberapa pengamat mempertanyakan konsistensi Inggris, mengingat performa mereka yang naik-turun sepanjang turnamen. Ada pula yang mengkhawatirkan tekanan yang terlalu besar dari ekspektasi publik.
Terlepas dari hasil akhir di Berlin nanti, Inggris telah menulis ulang narasi mereka di panggung Eropa. Mereka bukan lagi tim yang dibayangi ketakutan akan kegagalan, tapi sebuah kekuatan yang siap bersaing di level tertinggi.Â
Perjalanan mereka adalah kisah tentang transformasi, tentang bangkit dari keterpurukan, dan tentang menemukan identitas baru. Satu pelajaran pentingnya adalah Inggris tidak harus memenangkan semua laga untuk mencapai babak final ini:)
Saat Tiga Singa melangkah ke lapangan Olympiastadion, mereka membawa lebih dari sekadar mimpi akan trofi. Mereka membawa harapan sebuah bangsa, aspirasi generasi baru, dan pesan bahwa Inggris, meski telah meninggalkan Uni Eropa, tetap menjadi bagian integral dari lanskap sepak bola dan budaya Eropa.
Entah trofi Euro 2024 bakal melintasi Selat Inggris atau tidak, satu hal sudah pasti: Inggris telah kembali, dan mereka di sini untuk bertahan. Auman Tiga Singa kembali menggema di seluruh Eropa, mengingatkan dunia bahwa kadang, impian memang bisa menjadi kenyataan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI