Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pesona Copa America 2024: Tarian Bola di Negeri Paman Sam

4 Juli 2024   23:11 Diperbarui: 4 Juli 2024   23:14 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah gemuruh penonton yang memenuhi stadion-stadion megah Amerika Serikat, Copa America 2024 kembali menghadirkan pesona sepakbola Amerika yang memabukkan. 

Copa America 2024 merupakan hasil kolaborasi unik antara dua konfederasi sepakbola terkemuka di benua Amerika: CONMEBOL (Confederacin Sudamericana de Ftbol) dan CONCACAF (Confederation of North, Central America and Caribbean Association Football). 

CONMEBOL, didirikan pada 1916, merupakan konfederasi sepakbola tertua di dunia dan mewadahi 10 negara Amerika Selatan. Sementara itu, CONCACAF, terbentuk pada 1961, mencakup 41 negara anggota dari Amerika Utara, Tengah, dan Karibia.

Kolaborasi ini menghadirkan keunikan tersendiri bagi Copa America 2024. Berbeda dengan Euro 2024 yang hanya diikuti oleh tim-tim Eropa, Copa America mengundang enam tim dari CONCACAF untuk berpartisipasi bersama 10 tim CONMEBOL. 

Keragaman peserta ini tidak hanya menambah variasi dan daya saing turnamen. Selain itu, ada panggung pertemuan gaya permainan yang menarik antara sepakbola Amerika Latin yang ekspresif dan kreatif dengan pendekatan yang lebih pragmatis dari tim-tim Amerika Utara.

Argentina sebagai juara bertahan datang dengan keyakinan tinggi untuk mempertahankan gelarnya. Namun, perjalanan mereka tidak mudah. 

Cidera yang dialami megabintang Lionel Messi saat melawan Chile di babak grup membuat pelatih Lionel Scaloni gamang. Ketidakpastian itu menjadi ujian bagi La Albiceleste, apakah mereka mampu berjuang tanpa sang maestro.

Di sisi lain, Brasil yang selalu menjadi favorit juara justru tergagap di awal turnamen. Hasil imbang tanpa gol melawan Kosta Rika menjadi tamparan keras bagi Tim Samba. 

Mimpi buruk ini mengingatkan kita pada kerapuhan yang tersembunyi di balik gemerlap sepakbola. Bahkan tim terkuat sekalipun bisa goyah, menunjukkan bahwa di atas lapangan hijau, takdir bisa berubah dalam sekejap mata.

Berbeda dengan Euro 2024 yang digelar di Jerman, negara dengan tradisi sepakbola Eropa yang kuat, Copa America 2024 diselenggarakan di Amerika Serikat. Lokasi ini memberikan tantangan tersendiri bagi tim-tim Amerika Latin. 

Mereka harus beradaptasi dengan kondisi bermain yang berbeda, mulai dari cuaca hingga karakteristik lapangan. Kondisi ini menambah elemen menarik dalam turnamen, di mana kemampuan adaptasi tim menjadi kunci kesuksesan. 

Atmosfer di stadion-stadion Copa America juga menawarkan pengalaman yang berbeda dibandingkan Euro 2024. Suasana yang lebih karnaval dan meriah, mencerminkan budaya Amerika Latin yang penuh warna, memberikan sensasi unik bagi penonton dan pemain (Martnez, 2024). 

Copa America 2024 juga menjadi ajang unjuk gigi bagi bintang-bintang sepakbola dunia. Kehadiran pemain-pemain top seperti Messi, Neymar, dan bintang Amerika Latin lainnya memberikan daya tarik tersendiri yang mungkin tidak ditemui di Euro 2024.

Pertarungan prestise antara Argentina dan Brasil selalu menjadi sorotan utama. Persaingan kedua kubu hegemoni sepakbola itu menambah tensi dan drama turnamen. 

Di tengah hiruk pikuk pertandingan, kita diingatkan pada esensi sejati sepakbola. Bukan hanya tentang menang atau kalah, tapi juga tentang keindahan permainan, persaudaraan antar bangsa, dan semangat pantang menyerah.

Copa America 2024 menjadi saksi bagaimana sepakbola bisa menjadi bahasa universal yang menyatukan berbagai bangsa. Di tengah ketegangan politik global, turnamen ini menjadi oase perdamaian di mana perbedaan dilupakan demi keindahan permainan.

Keunikan Copa America 2024 juga ada pada ketidakpastian hasilnya yang lebih tinggi dibandingkan Euro 2024. Hasil pertandingan di Copa America sering lebih tidak terduga, menambah elemen kejutan dan drama yang memikat para penggemar sepakbola (Martnez, 2024). 

Berbeda dengan Euro 2024 yang digelar di lingkungan yang relatif familiar bagi pesertanya, Copa America 2024 menghadirkan tantangan unik bagi tim-tim Amerika Selatan. Mereka harus menyesuaikan diri dengan perbedaan zona waktu, suhu, dan bahkan ketinggian yang bervariasi di berbagai kota penyelenggara.

Selain itu, Copa America 2024 juga menjadi ajang pembuktian bagi sepakbola Amerika Utara. Dengan Amerika Serikat sebagai tuan rumah dan partisipasi tim-tim CONCACAF, turnamen ini menjadi kesempatan emas bagi mereka untuk mengukur kekuatan melawan tim-tim top Amerika Selatan. 

Hal ini tentunya akan berdampak positif pada perkembangan sepakbola di wilayah CONCACAF, sekaligus menjadi persiapan berharga menjelang Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Utara.

Aspek lain yang membuat Copa America 2024 menarik adalah sejarah dan tradisinya yang kaya. Sebagai turnamen sepakbola tertua di dunia, Copa America memiliki narasi dan legenda yang telah terbangun selama lebih dari satu abad. 

Cerita-cerita tentang pertarungan epik Argentina-Brasil, kejutan-kejutan yang diciptakan tim underdog, hingga lahirnya bintang-bintang baru, semuanya menjadi bagian tak terpisahkan dari pesona Copa America ini.

Dalam konteks yang lebih luas, Copa America 2024 juga menjadi cermin dari dinamika sosial-politik di benua Amerika. Persaingan di lapangan hijau seringkali merefleksikan hubungan antar negara di luar lapangan. 

Misalnya, pertandingan antara Argentina dan Inggris di Piala Dunia selalu diwarnai tensi politik pasca Perang Falklands/Malvinas. Dalam Copa America, kita bisa melihat bagaimana sepakbola menjadi media diplomasi dan pemersatu di tengah berbagai perbedaan yang ada (Rodrguez, 2024).

Saat Copa America 2024 mencapai puncaknya, kita akan menyaksikan bagaimana turnamen ini tidak hanya menjadi ajang adu kemahiran bermain bola, tetapi juga perayaan keberagaman budaya Amerika. 

Dari samba Brasil hingga tango Argentina, dari mariachi Meksiko hingga hip-hop Amerika Serikat, semua berpadu dalam harmoni yang unik dan tak terlupakan.

Copa America 2024 bukan sekadar turnamen sepakbola. Ia adalah panggung bagi mimpi-mimpi yang bertarung, keringat dan air mata bercampur menjadi satu, bahkan keajaiban dan kekecewaan silih berganti. 

Di sinilah kita melihat refleksi kehidupan dalam permainan sederhana 22 orang mengejar bola. Pada akhirnya, Copa America 2024 adalah bukti nyata bahwa sepakbola lebih dari sekadar permainan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun