Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belanda: Kebangkitan Sang Oranje di Euro 2024

3 Juli 2024   13:56 Diperbarui: 3 Juli 2024   14:10 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
encrypted-tbn0.gstatic.com

Di tengah hiruk pikuk Piala Eropa 2024, Belanda kembali menunjukkan tajinya. Sang Oranje berhasil melibas Romania dengan skor telak 3-0 di babak 16 besar (Kompas.com, 2024). 

Kemenangan ini tentu saja bukan sekadar angka, melainkan simbol kebangkitan sebuah negara kecil yang kerap menjadi kekuatan besar di kancah sepakbola dunia.

Layaknya bunga tulip yang mekar di musim semi, permainan Belanda merekah indah di lapangan hijau Stadion Munich Football Arena. Cody Gakpo, bintang muda Liverpool, menjadi penentu dengan golnya di menit ke-20 (Kompas.com, 2024). 

Gol ini bagai angin segar yang meniupkan semangat ke seluruh penjuru tim. Seperti kata pepatah Belanda Een zwaluw maakt nog geen zomer (Satu burung layang-layang tidak membuat musim panas), satu gol saja tidaklah cukup. 

Donyell Malen pun turut berkontribusi dengan dua gol tambahan di menit-menit akhir pertandingan (Kompas.com, 2024). Tiga gol tanpa balas, sebuah kemenangan yang manis bagi Oranje.

Ronald Koeman, sang arsitek tim, tak kuasa menahan kekagumannya. Ia mengangkat topi untuk performa anak asuhnya (Bola.net, 2024). 

Koeman paham betul, kemenangan ini bukan hanya tentang tiga poin. Bagi sang Oranje, kemenangan inj adalah juga tentang mengembalikan kepercayaan diri sebuah bangsa yang pernah menjadi pionir strategi total football.

Dalam konteks hubungan internasional, kemenangan Belanda ini memiliki makna yang lebih dalam. Sepakbola, sebagai soft power, menjadi medium bagi Belanda untuk kembali menunjukkan eksistensinya di kancah global. 

Di tengah dinamika politik Eropa yang terus berubah, Belanda seolah ingin mengingatkan dunia bahwa mereka masih relevan dan diperhitungkan.

Namun, seperti air Sungai Amstel yang terus mengalir, perjalanan Belanda di Euro 2024 belumlah usai. Mereka masih harus menghadapi tantangan yang lebih besar di babak perempat final. 

Akankah Belanda mampu mempertahankan momentum ini? Atau akankah mereka kembali tersandung seperti di turnamen-turnamen sebelumnya?

Pemain legendaris Belanda, Johan Cruyff, pernah bertutur, "Sepakbola itu sederhana, tapi yang paling sulit adalah bermain sepakbola dengan sederhana." Filosofi inilah yang tampaknya coba diterapkan oleh Koeman dan anak asuhnya. 

Mereka bermain dengan efektif, tanpa embel-embel berlebihan. Yang menarik adalah di balik kesederhanaan itu, tersimpan kerumitan taktik dan strategi yang brilian. 

Seperti lukisan abstrak karya Piet Mondrian, permainan Belanda terlihat sederhana namun penuh makna. Setiap operan, setiap pergerakan, bahkan setiap tendangan memiliki tujuan yang jelas.

Kemenangan atas Rumania ini juga menjadi obat penawar bagi luka kekalahan Belanda dari Austria di fase grup (Kompas.com, 2024). Layaknya kisah bangkit dari keterpurukan, Belanda membuktikan bahwa mereka mampu belajar dari kegagalan dan bangkit lebih kuat.

Dalam panggung sepakbola Eropa yang sarat persaingan, Belanda kembali menunjukkan taringnya. Mereka bukan lagi sekadar tim underdog, melainkan kekuatan yang harus diperhitungkan. 

Kemenangan atas Rumania ini menjadi bukti bahwa Belanda masih memiliki potensi untuk menjadi juara. Namun, Belanda tidak boleh terlena. Perjalanan masih panjang, dan tantangan yang lebih besar menanti di depan. 

Akankah mereka mampu mempertahankan momentum ini hingga final? Hanya waktu yang akan menjawab.

Dalam dinamika sepakbola Eropa yang terus berubah, Belanda telah menancapkan bendera oranye mereka dengan kokoh. Kemenangan atas Rumania bukan hanya tentang tiga gol atau tiga poin, tapi juga soal kebangkitan sebuah bangsa, membuktikan diri di panggung internasional, dan juga terkait usaha meneruskan warisan total football yang telah lama menjadi identitas mereka.

Seperti tulip yang mekar di musim semi, Belanda kini telah mekar di Euro 2024. Kita tunggu, akankah mekar ini berlanjut hingga musim panas? Atau akankah Belanda melayu sebelum waktunya? 

Yang pasti, Belanda telah membuat pernyataan tegas: Oranje masih relevan, Oranje masih diperhitungkan, dan Oranje siap untuk kembali ke puncak sepakbola Eropa.

Referensi:

1. https://www.viva.co.id/bola/bola-sejagat/1728765-hasil-pertandingan-16-besar-euro-2024-belanda-libas-rumania

2. https://bola.kompas.com/read/2024/07/03/01002718/hasil-romania-vs-belanda-0-3-gakpo-malen-bersinar-oranje-ke-perempat-final

3. https://www.bola.net/piala_eropa/lumat-rumania-tanpa-ampun-ronald-koeman-angkat-topi-untuk-performa-timnas-belanda-47d1b5.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun