Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menangisi Kegagalan Azzurri Renaissance

2 Juli 2024   13:59 Diperbarui: 3 Juli 2024   11:57 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun di atas semua itu, Italia perlu membangun kembali rasa percaya diri sebagai bangsa. Terlalu lama mereka terjebak dalam nostalgia masa lalu, mengagung-agungkan kejayaan Imperio Romano tanpa benar-benar membangun fondasi untuk masa depan. 

Kegagalan di Euro 2024 harus menjadi momen kebangkitan, titik balik untuk memulai lembaran baru. Seperti burung phoenix yang bangkit dari abu, Italia harus menemukan kembali api yang pernah membakar semangat mereka.

Dalam dunia yang semakin terhubung ini, Italia tidak bisa lagi berpuas diri dengan kejayaan masa lalu. Mereka harus beradaptasi, berinovasi, namun tetap mempertahankan esensi yang menjadikan mereka istimewa. 

Hanya dengan begitu, Gli Azzurri bisa kembali menemukan jati dirinya. Italia bisa kembali menjadi kekuatan yang diperhitungkan, baik di lapangan hijau maupun dalam kancah politik internasional.

Kegagalan di Euro 2024 tentu saja menyakitkan, tapi ia juga bisa menjadi berkah terselubung. Terkadang kita perlu jatuh untuk bisa bangkit lebih kuat. 

Dan Italia, dengan segenap sejarah, budaya, dan potensinya, pasti mampu bangkit kembali. Karena seperti kata pepatah lama, "Roma tidak dibangun dalam semalam." 

Begitu pula kejayaan Italia, baik dalam sepakbola maupun sebagai bangsa, akan membutuhkan waktu, kesabaran, dan kerja keras untuk kembali ke puncak. Selama api passion itu masih menyala, harapan akan selalu ada untuk Azzurri Renaissance yang sejati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun