Selama menjadi presiden, Biden berusaha memperbaiki hubungan AS dengan negara-negara sekutu lamanya. Dia juga ingin AS lebih aktif di organisasi-organisasi internasional.Â
Lalu, Biden fokus pada kerjasama internasional untuk menghadapi masalah global, seperti perubahan iklim dan ancaman dari negara-negara seperti China dan Rusia.
Sebaliknya, Trump berbeda. Saat menjadi presiden dulu, dia lebih suka menggunakan pendekatan "America First".Â
Artinya, Trump lebih mengutamakan kepentingan AS dan kurang percaya pada perjanjian internasional. Kandidat dari Partai Republik itu lebih suka bernegosiasi langsung dengan negara lain dan sering bersikap keras terhadap masalah global.
Jika Biden terpilih lagi, kemungkinan AS akan terus berusaha memperkuat hubungan dengan sekutunya dan kembali menjadi pemimpin global seperti dulu.Â
Biden juga diprediksi akan lebih fokus bekerjasama dengan sekutu di Eropa dan Asia untuk menghadapi China dan Rusia. Capres Partai Demokrat itu juga akan terus memprioritaskan masalah perubahan iklim dan kesehatan global.
Tapi jika Trump yang menang, kebijakan luar negeri AS bisa berubah besar. Trump mungkin akan mengurangi keterlibatan AS di organisasi internasional.Â
Trump bisa jadi akan bersikap lebih keras terhadap China dan mungkin akan melemahkan hubungan dengan negara-negara Eropa.
Salah satu hal penting yang akan terpengaruh adalah hubungan AS-China. Baik Biden maupun Trump sama-sama ingin bersikap tegas terhadap China, tapi cara mereka berbeda.Â
Biden lebih suka bekerjasama dengan negara lain untuk menghadapi China. Trump lebih suka berhadapan langsung dengan China, misalnya melalui perang dagang.
Masalah perubahan iklim juga akan sangat dipengaruhi hasil pemilihan ini. Biden sangat peduli dengan masalah ini dan membuat AS kembali bergabung dalam Perjanjian Paris.Â