Lalu, tuan rumah Jerman akan menghadapi tantangan berat dari Denmark. Die Mannschaft tidak hanya ingin memuaskan jutaan pendukungnya, tapi juga memantapkan posisinya sebagai kekuatan dominan di Eropa.Â
Setelah era Angela Merkel, Jerman seolah kehilangan figur pemimpin yang disegani. Kesuksesan di pesta bola Eropa ini bisa menjadi momentum untuk kembali mengukuhkan pengaruhnya.Â
Denmark datang dengan ambisi membuktikan bahwa mereka bukan sekadar "negara kecil" di utara Eropa.
Italia dan Swiss akan menghadirkan pertarungan sengit lainnya. Gli Azzurri, sang juara bertahan, tidak ingin melepas mahkota dengan mudah. Kemenangan timnas bisa menjadi obat penyemangat bagi rakyat Italia yang sempat terpuruk pasca pandemi.Â
Swiss ingin membuktikan bahwa netralitas politik tidak berarti absen dalam kompetisi olahraga. Spanyol versus Georgia menjadi pertarungan David melawan Goliath.Â
La Furia Roja ingin kembali ke masa kejayaan, sekaligus mengalihkan perhatian dari isu-isu internal seperti tuntutan kemerdekaan Catalonia. Georgia ingin menggunakan panggung Euro untuk meningkatkan visibilitas mereka di kancah internasional, terutama di tengah ketegangan dengan Rusia.
Empat pertandingan lainnya di babak 16 besar juga menjanjikan drama dan ketegangan. Portugal berhadapan dengan Belanda dalam duel yang dijuluki "El Clasico" versi Eropa.Â
Prancis ditantang Kroasia dalam replay final Piala Dunia 2018. Belgia menghadapi Austria, sementara Turki berhadapan dengan Romania.
Setiap pertandingan membawa narasi dan kepentingan tersendiri. Portugal ingin membuktikan eksistensinya di Eropa.Â
Belanda berambisi mengembalikan kejayaan sepakbola total. Prancis ingin mempertahankan status juara dunia, sementara Kroasia mencari pembalasan.Â
Belgia yang dijuluki "Generasi Emas" berharap bisa memenangkan trofi mayor. Austria ingin menunjukkan kekuatan sepakbolanya.Â