Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dilema Kopi

27 Juni 2024   23:57 Diperbarui: 27 Juni 2024   23:59 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sudut kafe yang temaram,

Aku duduk dengan secangkir kopi di tangan.

Aroma harum menggoda,

Baca juga: Hitamnya Kopi

Namun, hatiku ragu

Kopi penyembuh lelah,

Seperti sihir, mengusir kalut dan gelisah.

Baca juga: Kopi Pagi

Tapi ketika malam tiba, aku malah terjaga,

Pikiran tetap berputar, masalah tak pergi ke mana

Baca juga: Digoda Kopi

Seorang filsuf bersabda,

"Kehidupan adalah pilihan dan pertentangan."

Kopi adalah soal rasa dan galau,

Di setiap teguk ada pilihan

Mungkin, seperti kopi, aku harus belajar,

Bahwa hidup tak selalu hitam atau putih.

Di setiap dilema, ada rasa indah dan getir,

Seperti kopi, ada manis dan pahit bersamaan.

Kuminum kopi dengan hati-hati,

Kunikmati setiap tegukan, kurenungkan pilihan.

Dalam aroma dan rasa, kutemukan damai,

Meski dilema tetap menggelayut, seperti bayangan malam. 🌙

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun