Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Cristiano Ronaldo dan Warisan Portugal Modern

23 Juni 2024   08:46 Diperbarui: 23 Juni 2024   08:49 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
encrypted-tbn0.gstatic.com

Di panggung Piala Eropa 2024, Portugal kembali unjuk gigi. Bukan lagi sebagai negara kecil di tepian Eropa, tapi sebagai kekuatan sepakbola yang diperhitungkan. 

Cristiano Ronaldo, meski di penghujung karirnya, masih menjadi simbol ambisi dan harapan sebuah bangsa. Kemenangan 3-0 atas Turki dalam laga pembuka menjadi bukti bahwa Portugal bukan sekadar Tim Ronaldo, tapi kumpulan talenta yang siap bersaing di level tertinggi.

Portugal modern adalah negara yang terus bergulat dengan identitasnya. Di satu sisi, ada kebanggaan akan sejarah maritim yang gemilang, yang diwakili oleh sosok seperti Vasco da Gama. 

Di sisi lain, ada keinginan kuat untuk diakui sebagai negara Eropa modern yang maju. Sepakbola, dalam hal ini, menjadi jembatan yang menghubungkan masa lalu dan masa kini Portugal.

Fado, musik tradisional Portugal, sering dikaitkan dengan melankoli dan nostalgia. Namun, tim nasional Portugal di Piala Eropa 2024 menunjukkan semangat yang jauh dari melankolis. Permainan mereka penuh energi dan kreativitas, mencerminkan Portugal kontemporer yang dinamis. 

Ronaldo, dengan kemampuan fintanya yang masih memukau di usia 39 tahun, menjadi personifikasi dari semangat pantang menyerah yang menjadi ciri khas bangsa Portugal.

Fatima, tempat ziarah yang terkenal, masih memegang peran penting dalam identitas Portugal. Namun, kesuksesan tim nasional tidak lagi dilihat semata-mata sebagai "keajaiban", melainkan hasil dari perencanaan jangka panjang dan investasi dalam pengembangan pemain muda. 

Kemenangan atas Turki adalah buah dari sistem pembinaan yang telah dibangun selama bertahun-tahun, bukan sekadar keberuntungan atau campur tangan ilahi.

Ronaldo, meskipun masih menjadi figur sentral, kini lebih berperan sebagai mentor bagi generasi baru pemain Portugal. Bruno Fernandes dan Bernardo Silva, pencetak gol ke gawang Turki, adalah contoh sempurna dari transisi ini. 

Kemenangan Portugal mewakili era baru sepakbola negeri itu yang tidak lagi bergantung pada satu bintang, tapi pada kekuatan kolektif tim.

Pertandingan melawan Turki bukan hanya soal sepakbola, tapi juga cerminan dari dinamika geopolitik yang lebih luas. Portugal, sebagai anggota Uni Eropa, berhadapan dengan Turki yang masih berada di ambang pintu Eropa. Kemenangan Portugal bisa dilihat sebagai pernyataan tentang kekuatan dan identitas Eropa di tengah tantangan global (Huntington, 1996).

Namun, di balik kesuksesan di lapangan hijau, Portugal masih menghadapi berbagai tantangan domestik. Masalah demografis, dengan populasi yang menua dan tingkat kelahiran yang rendah, menjadi ancaman bagi keberlanjutan pembangunan negara, termasuk dalam bidang olahraga.

Sepakbola, dalam konteks ini, menjadi arena di mana isu-isu identitas nasional, integrasi, dan keragaman dimainkan. Tim nasional Portugal, dengan komposisi pemain dari berbagai latar belakang, menjadi model miniatur dari masyarakat multikultural yang diidealkan. 

Namun, seperti halnya dalam masyarakat, harmoni di lapangan juga membutuhkan kerja keras dan penyesuaian terus-menerus. Kemenangan atas Turki memberikan momentum positif bagi Portugal di Piala Eropa 2024. 

Perjalanan mungkin masih panjang, dan tim ini harus membuktikan bahwa mereka bisa konsisten melawan lawan-lawan yang lebih tangguh. Pengalaman pahit di turnamen-turnamen sebelumnya, di mana mereka sering kali tampil bagus di awal namun gagal mempertahankan performa, menjadi pelajaran berharga.

Selecao das Quinas memiliki tugas berat untuk menyeimbangkan antara menghormati warisan Ronaldo dan mempersiapkan era pasca-Ronaldo. Keputusan pelatih untuk tetap memberikan kepercayaan kepada Ronaldo, sambil secara bertahap memperkenalkan talenta-talenta muda, sejauh ini terbukti efektif. 

Namun, manajemen ego dan ekspektasi akan menjadi kunci kesuksesan tim ini ke depan.

Portugal di Piala Eropa 2024 bukan hanya mewakili sebuah negara, tapi juga sebuah filosofi sepakbola. Mereka menggabungkan teknik individu yang brilian dengan etika kerja tim yang kuat, menciptakan gaya permainan yang menarik untuk ditonton. 

Ini adalah evolusi dari 'jogo bonito' Brasil yang telah diadaptasi dengan karakteristik Eropa, menciptakan identitas sepakbola yang unik. Saat Portugal melangkah lebih jauh dalam turnamen, mereka membawa harapan sebuah bangsa yang haus akan pengakuan internasional. 

Bagi banyak orang Portugal, kesuksesan tim nasional adalah cara untuk menunjukkan pada dunia bahwa negara kecil mereka mampu bersaing dan unggul di panggung global. Setiap kemenangan adalah pengingat akan potensi Portugal yang sering kali terlupakan dalam percaturan politik dan ekonomi Eropa.

Ketika peluit akhir Piala Eropa 2024 berbunyi nanti, terlepas dari hasil akhir, Portugal akan kembali ke tanah air mereka dengan pelajaran berharga. Mereka akan membawa pulang kisah-kisah baru tentang perjuangan, kebanggaan, dan mungkin kekecewaan. 

Namun yang pasti, perjalanan ini akan menjadi bagian penting dalam evolusi identitas Portugal modern - sebuah negara yang terus berusaha mendefinisikan dirinya di tengah arus perubahan global.

Dalam sepakbola, seperti halnya dalam kehidupan, Portugal terus mencari keseimbangan antara menghormati masa lalu dan merangkul masa depan. Ronaldo dan rekan-rekannya mungkin tidak menyadarinya, tapi di atas lapangan hijau, mereka sedang menulis bab baru dalam sejarah panjang sebuah bangsa yang selalu haus akan petualangan dan pencapaian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun