Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sepak Bola Jerman: Simfoni Kekuasaan di Panggung Eropa

21 Juni 2024   11:55 Diperbarui: 21 Juni 2024   17:00 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Timnas Jerman (Sumber: France24 via KOMPAS.com) 

Ada pelajaran berharga tentang bagaimana membangun hegemoni - bukan hanya dalam sepak bola, tapi juga dalam aspek kehidupan lainnya.

Sepak bola, pada akhirnya, adalah cermin masyarakat. Keberhasilan Jerman di lapangan hijau adalah refleksi dari etos kerja, inovasi, dan organisasi mereka di luar lapangan. 

Bagi Indonesia, perjalanan menuju kejayaan sepak bola bisa jadi adalah perjalanan menuju kejayaan bangsa.

Saat bola bergulir di stadion-stadion Jerman musim panas ini, ingatlah bahwa yang kita saksikan bukan sekadar pertandingan 90 menit. Ini adalah pertunjukan hegemoni, pameran soft power, dan mungkin - bagi mereka yang bisa melihatnya - sebuah kelas master tentang bagaimana membangun keunggulan suatu bangsa.

Dalam simfoni sepak bola dunia, Jerman telah lama memainkan peran utama. Kini saatnya Indonesia mulai berlatih, mencari nada-nadanya sendiri, dan suatu hari nanti, mungkin kita akan menyaksikan Garuda menari di panggung yang sama dengan sang Elang Jerman. 

Karena dalam sepak bola, seperti juga dalam kehidupan. Tidak ada yang mustahil bagi mereka yang berani bermimpi dan bekerja keras untuk mewujudkannya.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun