Inilah yang membuat sepak bola begitu menarik. Dia adalah panggung di mana drama geopolitik dimainkan, tanpa perlu ada setetes darah yang tumpah.
Sepak bola IndonesiaÂ
Lalu, di manakah Indonesia dalam konstelasi kekuatan sepak bola ini? Jika Jerman adalah konduktor orkestra, maka Indonesia masih belajar membaca not balok.Â
Namun, bukankah setiap maestro pernah menjadi pemula? Bagi Indonesia, Jerman bisa menjadi guru sekaligus inspirasi.Â
Kesuksesan Der Panzer Jerman bukan hasil dari keajaiban semalam, tapi buah dari perencanaan jangka panjang dan kerja keras tak kenal lelah. Indonesia perlu membangun fondasi yang kokoh - dari pengembangan bakat muda hingga peningkatan infrastruktur.
Eropa dan sepak bola diibaratkan dua sisi dari mata uang yang sama dan amat sulit untuk dipisahkan. Dari benua inilah lahir tata kelola sepak bola modern hingga pemain-pemain sepak bola berkualitas.Â
Perkembangan itu juga diiringi penyelenggaraan turnamen Piala Eropa dan laga-laga bola lainnya. Sepak bola Eropa telah melahirkan ragam filosofi dan taktik dalam konsep sepak bola modern.
Namun, kehati-hatian tetap diperlukan dalam meniru. Setiap bangsa memiliki karakternya sendiri, dan Indonesia harus menemukan 'suara'nya sendiri dalam orkestra sepak bola dunia.Â
Pemain naturalisasi/diaspora Indonesia memang telah memamerkan perannya. Namun beberapa inovasi juga diperlukan.Â
Mungkin suatu hari nanti, permainan Indonesia akan memiliki keindahan tari Bali, keanggunan wayang kulit, dan kekuatan gamelan Jawa.
Di tengah hiruk pikuk Piala Eropa 2024, saat Jerman kembali memamerkan kehebatannya, Indonesia harus bisa melihat melampaui kilau trofi dan sorakan penonton.Â