Kondisi ini membatasi ruang gerak Indonesia dan negara-negara pro-Palestina lainnya. Karenanya, pendekatan yang lebih luwes dan konstruktif diperlukan dalam menghadapi kompleksitas konflik Israel-Palestina.
Indonesia perlu menyeimbangkan idealisme dengan pragmatisme. Ketegasan sikap harus dibarengi upaya diplomasi kreatif yang melibatkan semua pihak, termasuk menjalin komunikasi dengan Israel, tanpa harus mengabaikan komitmen terhadap Palestina.
Komitmen Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk melanjutkan dukungan terhadap Palestina patut diapresiasi. Kontinuitas komitmen itu merefleksikan konsistensi Indonesia dalam memegang prinsip politik luar negeri bebas-aktif dan solidaritas terhadap bangsa-bangsa tertindas.
Melalui pendekatan yang terukur dan konstruktif, Indonesia berpeluang berkontribusi lebih signifikan bagi perdamaian dan stabilitas kawasan, serta mewujudkan cita-cita kemerdekaan Palestina yang telah diperjuangkan selama lebih dari tujuh dekade.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H