Di cangkir tua, kopi mengering,
Sisa aroma, memori menggiring.
Setiap teguk, cerita terpatri,
Di balik angan, kenangan bersemi.
Kopi pagi, saksi bisu cerita,
Tentang senyum, tangis, dan cita.
Wangi robusta, asam dan pahit,
Bagai kenangan, tanpa pernah tergantikan.
Di setiap seruput, ada harapan,
Kopi yang tersisa, bukan sekadar tumpahan.
Melainkan jejak, dari masa lalu,
Yang terus hidup, di dalam ragu.
Kopi yang tersisa, bukan akhir cerita,
Tapi pembuka, untuk kenangan selanjutnya.
Dalam setiap cangkir, ada janji,
Bahwa kopi akan selalu di sini.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!