Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Putin Menang Lagi di Pemilihan Presiden Rusia 2024

19 Maret 2024   19:53 Diperbarui: 20 Maret 2024   07:01 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Rusia Vladimir Putin melambaikan tangan saat menghadiri pertemuan BRICS Plus secara virtual bersama pemimpin 17 negara termasuk China, India, Brasil, dan Afrika Selatan di rumah dinasnya di Novo-Ogarevo, luar Moskwa, 24 Juni 2022 (SPUTNIK/MIKHAIL METZEL via AFP via Kompas.com)

Pada 2024, Vladimir Putin kembali menang dalam pemilihan presiden (pilpres) Rusia, sebuah peristiwa yang menandakan kelanjutan dari salah satu rezim politik paling berpengaruh di abad ke-21 ini.

Dalam pilpres 2024, Putin berhasil meraih kemenangan telak untuk periode kepemimpinannya yang keenam. 

Kemenangan ini membuktikan bahwa institusi politik Rusia masih didominasi oleh otoritarianisme yang kental, meskipun ada upaya-upaya untuk membangun institusi yang lebih demokratis.

Kemenangan ini, meskipun diperkirakan oleh banyak pihak, tetap menarik perhatian para ahli hubungan internasional. 

Institusionalisme 

Melalui lensa institusionalisme, kita dapat memperoleh wawasan signifikan tentang bagaimana struktur internal dan lembaga-lembaga Rusia telah memperkuat Putin tidak hanya di dalam negeri tetapi juga dalam kebijakan luar negerinya. 

Institusionalisme merupakan salah satu pendekatan utama dalam studi Hubungan Internasional.

Menurut Robert O. Keohane (1988), institusi dapat didefinisikan sebagai seperangkat aturan (formal maupun informal) yang memandu perilaku; mereka dapat memberikan wewenang dan memberikan sanksi kepada para aktor. 

Institusi dapat berupa organisasi formal seperti pemerintahan, parlemen, atau militer, ataupun norma-norma dan nilai-nilai yang mengatur perilaku masyarakat.

Dengan cara berpikir itu, institusionalisme membantu menganalisis bagaimana Putin menggunakan lembaga-lembaga negara (domestik) dan internasional untuk mempertahankan kekuasaannya dan memajukan agenda Rusia di kancah global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun