Dengan menggunakan kacamata teori kritis, kita dapat mengungkap, menyoal, dan mengkritisi struktur kekuasaan, dominasi, dan ketidakadilan yang terjadi dalam Olimpiade Paris 2024 atau, bahkan, perhelatan Olimpiade sebelumnya.
Kita dapat mempertanyakan narasi-narasi dominan yang dipromosikan oleh negara-negara Barat dan mengakui adanya perspektif dan kepentingan dari negara-negara non-Barat.Â
Kita juga dapat mengkritisi peran aktor-aktor non-negara, seperti korporasi multinasional dan organisasi olahraga internasional, yang turut mempengaruhi dinamika geopolitik dalam peristiwa tersebut.
Pada akhirnya, teori kritis dalam HI mengajak kita untuk tidak hanya menikmati Olimpiade Paris 2024 sebagai tontonan olahraga semata, melainkan juga untuk merenungkan dan mengkritisi dimensi geopolitik yang tersembunyi di baliknya.
Teori kritis memungkinkan kita untuk melihat realitas sosial dari perspektif yang berbeda dan mengungkap ketidakadilan serta dominasi yang tersembunyi (Jones, 1999.
Dengan kacamata teori kritis, Olimpiade tidak bisa semata dipandang sebagai ajang persatuan dan perdamaian, melainkan juga bisa dipahami sebagai arena pertarungan kepentingan dan ideologi antar-negara dalam tatanan global yang semakin kompleks dan penuh ketegangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H