Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Rencana Indonesia Bergabung dengan OECD

15 Maret 2024   17:20 Diperbarui: 16 Maret 2024   03:23 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, perspektif liberalisme juga menekankan pentingnya institusi internasional dalam memfasilitasi kerja sama antarnegara. Menurut Robert O. Keohane (1984), "Institusi internasional dapat mengurangi biaya transaksi dan memfasilitasi pemantauan serta pelaksanaan perjanjian." 

Dalam konteks ini, OECD dapat dilihat sebagai sebuah institusi yang memfasilitasi kerja sama dan berbagi praktik terbaik di antara negara-negara anggotanya dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, pendidikan, lingkungan, dan kebijakan publik.

Bergabung dengan OECD juga dapat dipandang sebagai upaya Indonesia untuk meningkatkan legitimasi dan reputasi internasionalnya (Slaughter, 2004). 

Melalui OECD, Indonesia dapat menunjukkan komitmennya terhadap praktik-praktik tata kelola yang baik, transparansi, dan penegakan hukum, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kepercayaan investor dan mitra internasional.

Tantangan

Selain dimensi internasional, bergabungnya Indonesia ke dalam OECD juga memiliki dimensi domestik. Di tingkat domestik, keputusan itu dapat dilihat sebagai upaya untuk mendorong agenda reformasi domestik, meningkatkan daya saing ekonomi, dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan. 

Indonesia harus memenuhi sejumlah persyaratan dan standar yang ditetapkan oleh OECD, termasuk dalam bidang kebijakan ekonomi, pemerintahan, dan sosial. Tantangan ini membutuhkan upaya reformasi domestik yang signifikan.

Indonesia memiliki peluang bergabung dengan OECD karena merupakan negara ekonomi terbesar di kawasan dengan pertumbuhan tercepat di dunia. 

Data teranyar menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17% di Kuartal II-2023 atau 5,11% di sepanjang Semester I-2023. Selain variabel perekonomian, Indonesia juga memiliki modalitas sebagai negara demokratis, mitra strategis bagi OECD dan negara anggota OECD, hingga peran kepemimpinan global.

Manfaat

Meskipun demikian, perspektif liberalisme meyakini bahwa manfaat dari kerja sama internasional dan integrasi ke dalam jaringan global akan melebihi biaya yang dikeluarkan. Kerja sama internasional dapat menciptakan keuntungan bersama bagi negara-negara yang terlibat, seperti akses ke pasar, transfer teknologi, dan peningkatan kesejahteraan" (Ikenberry, 2001).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun