Ketiga, "The clash of nations" dapat dihindari jika negara-negara dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Soal urgensi kerjasama internasional itu, Yergin menekankan tujuan utamanya adalah mengatasi tantangan global seperti transisi energi dan perubahan iklim.Â
Yergin juga menegaskan pentingnya kepemimpinan AS dalam membangun sistem energi global yang lebih berkelanjutan dan aman. Saran ini, tentu saja, mendapat tentangan keras dari Rusia dan China.
Kedua negara ini memiliki posisi yang relatif seimbang dengan AS dalam hal energi terbarukan. Buku Yergin memang tidak dapat disangkal cenderung berpihak ke AS.
Terlepas dari persaingan di antara tiga kekuatan global itu, beberapa negara berkomitmen membentuk kerjasama. Contoh kerjasama internasional dapat ditemukan di beberapa bentuk, sepertu kerjasama multilateral di Paris Agreement.Â
Kerjasama ini merupakan kesepakatan global untuk mengatasi perubahan iklim. Melalui Paris Agreement, negara-negara wajib mengambil tindakan bersama untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Negara-negara juga membentuk International Renewable Energy Agency (IRENA). IRENA menyediakan platform bagi negara-negara untuk berbagi informasi dan best practices dalam bidang energi terbarukan.
Contoh kerjasama lain adalah Clean Energy Ministerial (CEM). CEM adalah forum global yang mempertemukan menteri energi dari berbagai negara untuk membahas kemajuan dan tantangan dalam transisi energi.
Buku "The New Map: Energy, Climate, and the Clash of Nations" memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana energi, iklim, dan geopolitik saling terkait dan membentuk dunia.Â
Buku ini direkomendasikan bagi siapa saja yang ingin memahami dunia yang sedang berubah dan bagaimana negara-negara dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Sumber: