Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sepak Terjang Rizal Ramli di Masa Pemerintahan Gus Dur

19 Januari 2024   22:26 Diperbarui: 19 Januari 2024   22:34 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rizal Ramli berpendapat bahwa reformasi ekonomi harus dilakukan secara adil dan pro-rakyat. Ia mengusulkan sejumlah kebijakan ekonomi yang lebih berpihak kepada rakyat, seperti, misalnya:
1. Meningkatkan proteksi terhadap industri lokal. Rizal Ramli berpendapat bahwa industri lokal perlu dilindungi dari persaingan dengan perusahaan asing agar dapat berkembang.
2. Meningkatkan investasi di bidang pendidikan dan kesehatan. Rizal Ramli berpendapat bahwa investasi di bidang pendidikan dan kesehatan penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
3. Meningkatkan pembangunan infrastruktur. Rizal Ramli berpendapat bahwa pembangunan infrastruktur penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Kebijakan-kebijakan yang diusulkan oleh Rizal Ramli ini seringkali bertentangan dengan kebijakan-kebijakan yang diusung oleh pemerintah sebelumnya, yang lebih cenderung mendukung liberalisasi ekonomi. 

Rizal Ramli tetap memainkan peran penting dalam reformasi ekonomi IMF. Ia menjadi salah satu tokoh yang menyuarakan pentingnya reformasi ekonomi yang adil dan pro-rakyat. Kebijakan-kebijakan yang diusulkan oleh Rizal Ramli juga menjadi inspirasi bagi pemerintah Indonesia untuk menerapkan kebijakan ekonomi yang lebih berpihak kepada rakyat.

Melawan Reformasi Ekonomi?
Posisi Menteri Rizal Ramli dalam reformasi ekonomi IMF dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Pemimpin reformasi ekonomi yang pro-rakyat. Rizal Ramli merupakan salah satu tokoh yang memimpin reformasi ekonomi IMF. Ia mengusulkan sejumlah kebijakan ekonomi yang lebih berpihak kepada rakyat, seperti meningkatkan proteksi terhadap industri lokal, meningkatkan investasi di bidang pendidikan dan kesehatan, dan meningkatkan pembangunan infrastruktur.
2. Pelopor reformasi ekonomi yang inklusif. Rizal Ramli merupakan salah satu pelopor reformasi ekonomi yang inklusif. Ia berpendapat bahwa reformasi ekonomi harus dilakukan secara adil dan menguntungkan semua pihak, termasuk rakyat.
3. Tokoh yang kontroversial. Rizal Ramli merupakan tokoh yang kontroversial. Ia sering berselisih dengan sejumlah menteri lain, termasuk Laksamana Sukardi, terkait dengan kebijakan ekonomi.

Konflik antara Rizal Ramli dan Laksamana Sukardi ini akhirnya berujung pada pengunduran diri Rizal Ramli dari Kabinet Persatuan Nasional pada tahun 2000. Pengunduran diri Rizal Ramli ini dianggap sebagai kekalahan bagi pendukung reformasi ekonomi yang pro-rakyat.

Peran dan posisi Menteri Rizal Ramli dalam reformasi ekonomi IMF pada masa pemerintahan Gus Dur cukup signifikan. Ia menjadi salah satu tokoh yang menyuarakan pentingnya reformasi ekonomi yang adil dan pro-rakyat. 

Dengan trademark seperti itu, Rizal juga kemudian diminta Presiden Jokowi menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia sejak 12 Agustus 2015 hungga 27 Juli 2016. Seperti sepak terjang sebelumnya, Rizal pun berbeda pandangan dengan beberapa menteri dan, bahkan, Wakil Presiden Jusuf Kalla. 

Mendiang Rizal Ramli memang seorang tokoh kontroversial. Popularitas itu seringkali membuatnya lebih dikenal masyarakat, padahal beberapa ide kontroversial Rizal ternyata memiliki tujuan yang baik bagi rakyat banyak. 

Rizal Ramli telah meninggal dunia di awal Januari ini. Walau begitu, kebijakan-kebijakan yang diusulkan oleh Rizal Ramli masih menjadi inspirasi bagi pemerintah Indonesia. 

Kebijakan ekonomi yang lebih berpihak kepada rakyat menjadi komitmen dasar Rizal Ramli, walau kontroversial dan harus berhadapan dengan sesama anggota kabinet pemerintahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun