Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

ASEAN dalam Dinamika Hubungan Internasional di Asia Tenggara

18 Januari 2024   23:46 Diperbarui: 18 Januari 2024   23:51 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.

Catatan kuliah kedua di matakuliah Hubungan internasional di Asia Tenggara adalah peran Association of South East Asian Nations (ASEAN). Organisasi regional ini memiliki peran strategis dalam interaksi negara-negara anggotanya ke dalam dan ke luar. 

Interaksi atau respon ini nantinya bakal menentukan bagaimana ASEAN merespon persoalan di dalam dan luar kawasan. Dalam beberapa tahun belakangan ini, negara-negara anggota ASEAN mulai terbiasa memiliki sikap individual nasional yang berbeda dengan sikap ASEAN terhadap berbagai isu internasional.

###

Hubungan internasional di Asia Tenggara telah mengalami banyak transformasi dalam beberapa dekade terakhir akibat pengaruh dinamika global dan regional. Secara geopolitik Asia Tenggara memegang peranan penting dalam politik global kontemporer. 

Kawasan ini telah menjadi penghubung antara Tiongkok dan India serta menjadi jalur perdagangan Samudera Hindia-Pasifik. Posisi ini semakin menempatkan wilayah tersebut sebagai pusat geopolitik dan geoekonomi yang signifikan di tataran internasional.

Sejarah kawasan ini sangat dipengaruhi oleh warisan kolonialisme dan konflik ideologi pada masa Perang Dingin. Konflik panjang itu merefleksikan persaingan pengaruh antara Amerika Serikat dan Uni Soviet beserta sekutunya.

Proxy war seperti perang Vietnam dan Kamboja yang berkepanjangan telah meninggalkan trauma mendalam dalam ingatan kolektif masyarakat Asia Tenggara. Selanjutnya, kondisi itu secara tidak terduga telah menimbulkan mentalitas insecurity antarnegara di kawasan ini pada masa awal kemerdekaan. 

Pasca perang dingin, Asia Tenggara dihadapkan pada sejumlah peluang dan tantangan baru akibat derasnya arus globalisasi dan perkembangan teknologi informasi. Keanekaragaman budaya domestik, tuntutan demokrasi dan keragaman aspirasi politik menjadi dinamika internal yang mewarnai proses transisi di negara-negara Asia Tenggara ini memasuki abad ke-21. 

Karakteristik di antara negara-negara anggota ASEAN ini membedakannya dengan negara-negara anggota Uni Eropa. Perbedaan di ASEAN sangat paradoks dengan persamaan struktur ekonomi, politik,  dan budaya di Eropa.

Kenyataan bahwa ASEAN mampu bertahan hingga sekarang di tengah perbedaan itu menjadi tesis baru dalam sustainabilitas organisasi antar-negara/pemerintah. Contoh keberhasilan organisasi regional selama ini adalah UE yang berlandaskan kesamaan faktor-faktor internalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun