Catatan kuliah kedua di matakuliah Hubungan internasional di Asia Tenggara adalah peran Association of South East Asian Nations (ASEAN). Organisasi regional ini memiliki peran strategis dalam interaksi negara-negara anggotanya ke dalam dan ke luar.Â
Interaksi atau respon ini nantinya bakal menentukan bagaimana ASEAN merespon persoalan di dalam dan luar kawasan. Dalam beberapa tahun belakangan ini, negara-negara anggota ASEAN mulai terbiasa memiliki sikap individual nasional yang berbeda dengan sikap ASEAN terhadap berbagai isu internasional.
###
Hubungan internasional di Asia Tenggara telah mengalami banyak transformasi dalam beberapa dekade terakhir akibat pengaruh dinamika global dan regional. Secara geopolitik Asia Tenggara memegang peranan penting dalam politik global kontemporer.Â
Kawasan ini telah menjadi penghubung antara Tiongkok dan India serta menjadi jalur perdagangan Samudera Hindia-Pasifik. Posisi ini semakin menempatkan wilayah tersebut sebagai pusat geopolitik dan geoekonomi yang signifikan di tataran internasional.
Sejarah kawasan ini sangat dipengaruhi oleh warisan kolonialisme dan konflik ideologi pada masa Perang Dingin. Konflik panjang itu merefleksikan persaingan pengaruh antara Amerika Serikat dan Uni Soviet beserta sekutunya.
Proxy war seperti perang Vietnam dan Kamboja yang berkepanjangan telah meninggalkan trauma mendalam dalam ingatan kolektif masyarakat Asia Tenggara. Selanjutnya, kondisi itu secara tidak terduga telah menimbulkan mentalitas insecurity antarnegara di kawasan ini pada masa awal kemerdekaan.Â
Pasca perang dingin, Asia Tenggara dihadapkan pada sejumlah peluang dan tantangan baru akibat derasnya arus globalisasi dan perkembangan teknologi informasi. Keanekaragaman budaya domestik, tuntutan demokrasi dan keragaman aspirasi politik menjadi dinamika internal yang mewarnai proses transisi di negara-negara Asia Tenggara ini memasuki abad ke-21.Â
Karakteristik di antara negara-negara anggota ASEAN ini membedakannya dengan negara-negara anggota Uni Eropa. Perbedaan di ASEAN sangat paradoks dengan persamaan struktur ekonomi, politik, Â dan budaya di Eropa.
Kenyataan bahwa ASEAN mampu bertahan hingga sekarang di tengah perbedaan itu menjadi tesis baru dalam sustainabilitas organisasi antar-negara/pemerintah. Contoh keberhasilan organisasi regional selama ini adalah UE yang berlandaskan kesamaan faktor-faktor internalnya.