Kemampuan Ganjar ini memaksa Anies dan Prabowo agak terpancing dan blunder. Anies malah berputar-putar tidak menjawab pertanyaan Ganjar soal Ibu Kota Nusantara (IKN). Sedangkan, Prabowo seakan mencari dukungan dari pendukungnya ketika menjawab soal penculikan.
Ulasan mengenai kelemahan dan kelebihan ketiga capres di atas hanya sebagian kecil saja. Kesalahan atau kekeliruan tentu saja sangat dimungkinkan. Ada keterbatasan dalam memotret secara detil.
Namun demikian, beberapa ulasan di atas berpengaruh pada perubahan dukungan. Misalnya, penampilan apik dan percaya diri Anies membuatnya mendapat sebagian besar dukungan dari pemilih berpendidikan sarjana.
Ada juga analisa mengenai sentimen positif kepada Anies, Ganjar, dan Prabowo pada persentase terendah. Sebaliknya, Prabowo mendapatkan sentimen negatif tertinggi sebagai konsekuensi dari penampilannya di debat perdana.
Meski demikian, debat capres-cawapres 2024 masih 4 kali lagi. Debat kedua dan keempat akan menampilkan tiga cawapres. Sedangkan debat ketiga dan kelima menyandingkan lagi tiga capres.
Debat sebagai salah satu bagian dari kampanye merupakan upaya penting mengajak capres dan cawapres mengenalkan gagasannya. Dengan cara itu, masyarakat bisa memahami dan mendukung atau menentang visi-misi pasangan capres-cawapres. Berbekal itu semua, masyarakat mencoblos capres-cawapres pilihannya pada pilpres 14 Februari 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H