Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pelajaran Terbaik dari Pengalaman Indonesia Menjadi Ketua ASEAN

28 April 2023   01:29 Diperbarui: 28 April 2023   06:51 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi menyampaikan keterangan pers usai menghadiri ASEAN Leaders 'Meeting, Sabtu (24/04/2021), di Sekretariat ASEAN di Jakarta| Dok Setkab/Laily Rachev via Kompas.com

KTT ke-1 ASEAN berhasil menyepakati pembentukan sekretariat ASEAN yang berpusat di Jakarta. ASEAN Secretariat dipimpin oleh Sekretaris Jendral (Sekjen). Sekjen pertama ASEAN adalah putra Indonesia bernama H.R. Dharsono. KTT itu diselenggarakan pada 23-24 Februari 1976 di Bali.

Selanjutnya, KTT ke-9 ASEAN dilaksanakan 7-8 Oktober 2003 di Bali. KTT tersebut menyetujui usulan Indonesia mengenai pembentukan Komunitas ASEAN (ASEAN Community) yang mencakup 3 pilar, yaitu ekonomi, sosial-budaya serta keamanan.

Pada KTT 2011, Indonesia telah menginisiasi pembahasan peran ASEAN setelah terbentuknya Masyarakat ASEAN 2015 melalui Bali Concord III: ASEAN Community in the Global Community of Nations. 

Pada KTT itu, ASEAN menyusun Rencana Aksi Bali Concord III (2012 – 2022) yang menjadi dasar bagi ASEAN untuk meningkatkan perannya di tingkat global.

Selain itu, KTT ke-18 ASEAN yang dilaksanakan pada tanggal 4-8 Mei 2011 di Jakarta. Dan KTT ASEAN Ke-19 yang dilaksanakan pada 17-19 Nopember 2011 di Bali. 

Pertemuan puncak itu menghasilkan kesepakatan tentang kawasan bebas sejata nuklir di Asia Tenggara atau yang dikenal dengan Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ).

Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 memang tidak lepas dari posisi Indonesia di berbagai forum internasional seperti G-20 2022 dan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) 2022. Dengan modalitas diplomasi itu, sinergi prioritas menjadi sangat relevan untuk mewujudkan kepentingan Indonesia di KTT ASEAN, APEC dan G-20.

Tantangan
Keterlibatan aktif Indonesia di forum-forum itu adalah untuk mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Fokus partisipasi itu berkaitan dengan tantangan besar, yaitu konsekuensi ekonomi paska-Covid 19 dan perang Rusia-Ukraina.

Fokus keketuaan perlu diarahkan pada salah satu pilar, misalnya ekonomi. Berdasarkan kepentingan nasional, isu-isu yang berkembang dalam presidensi Indonesia di G20 perlu selaras dengan ASEAN. Isu pemulihan ekonomi paska-Covid dan memanfaatkan kerja sama eksternal dalam pengembangan ekonomi ASEAN menjadi tantangan di 2023 ini.

Tantangan lain adalah menegaskan posisi ASEAN dalam persaingan global antara Amerika Serikat (AS)-Rusia dan AS-China di kawasan Asia Tenggara. Perkembangan terakhir menunjukkan upaya keras diplomasi AS mengajak negara-negara anggota ASEAN bersikap seragam menolak Rusia dan mendukung Ukraina dalam perang kedua negara itu.

AS juga memprovokasi China dengan kunjungan beberapa pejabat tingginya ke Taiwan. Provokasi AS terhadap China juga dilakukan melalui hampir lima kali latihan militer AS dengan beberapa negara di Asia sejak awal 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun