Satu suara
Dengan konteks itu, negara-negara anggota ASEAN diharapkan memiliki kohesivitas dalam penyelesaian konfoik LCS. Kekompakan ASEAN sangat penting dalam menegosiasikan COC LCS dengan China.
ASEAN memang tidak berhak ikut campur dalam penentuan batas geografis suatu negara, termasuk anggota sendiri. Namun demikian, ASEAN tetap memiliki kewajiban mendorong negara-negara anggotanya memiliki  kesepakatan bersama sebelum berunding satu meja dengan China.
ASEAN harus satu suara dalam menentukan isi COC sebelum diserahkan ke hadapan China dan mulai bernegosiasi. Sebelum ada kesepakatan atau hukum internasional mengenai perairan LCS, maka perairan itu harus diperlakukan sebagai lautan bebas dan tempat umum.
Selain itu, tantangan ASEAN juga bertambah berat. Tantangan itu terutama berasal dari perilaku anggota ASEAN sendiri dalam merespon kebijakan provokatif China di LCS.
Misalnya, bagaimana ASEAN sebaiknya
bersikap terhadap kerja sama militer Filipina dengan AS mengenai LCS? Demikian juga dengan kesepakatan-kesepakatan bilateral lain yang memiliki tujuan meng-counter China di LCS.
Harapannya adalah bahwa ASEAN dapat menyelesaikan kesepakatan bilateral itu, tanpa merugikan posisi tawarnya dengan China. Harapan itu tentu saja tidak mudah diwujudkan dalam waktu dekat mengingat masing-masing negara memiliki persoalan keamanan berbeda dengan China.
Tidak mudah bagi ASEAN untuk memiliki satu suara dalam memperkuat posisi tawarnya berhadapan dengan China di meja perundingan. Namun demikian, ASEAN harus tetap memiliki pilihan-pilihan dalam menyepakati isi COC LCS sebelum bernegosiasi dengan China.Â
Sebelum kesepakatan tercapai di tingkat ASEAN, maka konflik di LCS bakal berkepanjangan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI