Kunanti dia
Penuh binar hati
Tanpa batas waktu
Kutengok jam di tangan
Kuingat hatinya
Entah senyumnya
Lupa...
Dengan penuh harap
Kumoncongkan mulutku
Sebentuk bersiul
Agar bertemu bibir cangkir
Kuseruput kopi
Sesedikit mungkin
Pelan-pelan
Agak lama
Seruput kopi
Serasa menafikan
penantian itu
Lupa sudah
siapa dia...
Baca juga: Rindu dalam Secangkir Kopi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Kopi di Perjalanan Maya
Baca juga: Kopi Menjemput Pagi Pertama 2023
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!