Yang bisa dilakukan hingga saat ini adalah menutup arus dua (2) arah menjadi satu (1) arah di beberapa jalan utama. Akibatnya, kita harus memutar ulang dari ujung jalan, jika alamat tujuan terlewati. Selain itu, ada underpass dan jalan layang (fly over) untuk mengurangi kemacetan Yogyakarta.
Namun demikian, antusiasme masyarakat Indonesia berwisata ke Yogyakarta tetap tinggi. Apalagi hampir semua wisatawan seringkali harus ke Malioboro, jika mengunjungi Jogja. Katanya, rasanya belum ke Joka kalo belum ke Malioboro.
Yang sering bikin geleng-gelang kepala alias heran adalah keinginan emosional pengunjung Malioboro untuk berfoto di depan nama jalan itu di dekat rel kereta Stasiun Tugu:) Bahkan wisatawan muda berusia sekolah juga rela berfoto di depan Tugu Jogjayang berada di tengah jalan atau di ujung jalan masuk ke jalan Mangkubumi.
Kebiasaan itu adalah kenyataan mengenai vibe atau aura anak muda sekarang sangat beda dengan jaman saya masih mahasiswa. Hingga saat ini, saya tidak pernah memiliki foto di Malioboro atau dekat Tugu.
Kabarnya, kalau punya foto di tempat-tempat itu bakal bisa kembali mengunjungi Jogja di lain waktu. Ini kan seperti di kota-kota lain di banyak negara, seperti di Praha harus mengelus-elus patung anjing yang ada di salah satu patung di sepanjang jembatan Charles Bridge.
Semua cara itu bisa dilakukan dalam cuaca apa pun, bahkan dalam cuaca ekstrim pada saat ini. Apalagi perjalanan dari Jakarta dan sekitarnya ke Jawa Tengah dan DIY ke Jawa Timur sudah bisa ditempuh dengan nyaman melewati jalan tol. Cuaca ekstrim tampaknya hanya bisa menunda, bukan membatalkan liburan dan kemacetan di Jogja.
Cuaca ekstrim juga harus diperhatikan ketika hendak mempertimbangkan ke-4 cara ampuh di atas. Sekua cara itu hanya himbauan belaka, bukan keharusan. Repotnya, jika semua melakukan hambatan itu maka daerah-daerah di pinggir Jogja bakal macet juga.
Pelancong tetap memiliki hak atau diskresi memilih dan merencanakan liburan Nataru di Jogja. Dari ke-4 cara itu, cara yang paling ampuh adalah yang keempat:) Semoga bermanfaat dan selamat berlibur di kota Yogya sambil menikmati malam syahdu di Tugu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H