Banyak penginapan tersebar di daerah-daerah pinggiran Jogja yang tidak berbentuk hotel, namun sudah mendapatkan sertifikasi sehat dan aman dari lembaga kredibel di bidang pariwisata.
Begitu juga dengan penginapan yang tidak berbentuk hotel, namun menawarkan nuansa rumah tradisional. Beberapa penginapan itu berada di dalam semacam desa wisata atau berdiri secara mandiri.
Memang anda tidak akan mengalami situasi sepi atau sendirian berwisata di daerah-daerah itu, namun suasana Jogjayang sepi akan lebih terasa ketimbang di tengah kota.
Di sisi lain, cara ini setidaknya memberikan pemerataan rejeki bagi pelaku wisata di daerah pinggiran, tanpa selalu terkonsentrasi di kawasan pusat Jogja.
Ketiga adalah menggunakan kendaraan sesuai aturan lalu lintas di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dengan menyebut DIY, tulisan ini sekaligus mengajak anda menyadari bahwa provinsi ini berbatasan atau bahkan dikelilingi oleh provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Jangan lupa, candi Prambanan berada di kota Klaten dan candi Borobudur terletak di kota Magelang itu yang secara geografis dan administratif di dalam provinsi Jawa Tengah-nya Ganjar Pranowo. Sekedar mengingatkan juga bahwa ibukota provinsi Jateng adalah Semarang.
Kita memang sama-sama warganegara Indonesia, tetapi aturan daerah bisa berbeda. Kaitannya dengan cara ketiga adalah aturan berlalu lintas di DIY amat berbeda dengan di jalanan di Jateng.
Perbedaannya adalah hampir semua belok kiri di jalan-jalan di DIY itu boleh jalan terus. Sedangkan di Jateng, hampir semua belok kiri harus mengikuti aturan lalu lintas.
Soal ini sebenarnya sepele, tapi jika tidak paham bisa berakibat macet lebih panjang di lampu bangjo, baik di dalam kota maupun jalan lingkar (ring road) Utara-Selatan.
Cara ampuh keempat adalah berliburlah ke Jogja pas tidak hari-hari libur sekolah atau nasional. Keluhan tentang macetnya Jogja memang masuk akal. Kondisi kota dan kabupaten di sekitar pusat kota memang tidak banyak berubah selama 15-20 tahun terakhir.
Masalahnya adalah jumlah kendaraan motor dan mobil semakin banyak. Untung saja, motor dan mobil listrik masih terlalu mahal sehingga tidak terlalu menambah kemacetan kota ini. Ada kesulitan dari pemerintah daerah untuk mengurangi kemacetan.