Selanjutnya, pemimpin ASEAN meminta semua pihak di Myanmar mendukung tugas Sekjen ASEAN dan Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan ASEAN (AHA Center) menyalurkan bantuan kemanusiaan di Myanmar kepada semua yang membutuhkan tanpa diskriminasi.Â
Keputusan ini sangat menarik mengingat ASEAN secara formal telah mendorong partisipasi salah satu lembaga pentingnya di bidang kemanusiaan, yaitu AHA Center, untuk turun langsung ke Myanmar.
Jika diperlukan, ASEAN akan memanggil PBB dan mitra eksternal untuk mendukung upaya dalam pelaksanaan Konsensus 5 Poin.Â
Selanjutnya, ASEAN juga mempertimbangkan kemungkinan menggunakan pendekatan lain untuk memperkuat pelaksanaan Konsensus Lima Poin.
Walaupun tidak mudah mencapai konsensus mengenai implementasi Konsensus Lima Poin itu, namun akhirnya konsensus dari keputusan para pemimpin ASEAN dapat tercapai.Â
Hasil KTT ASEAN mengenai penyelesaian krisis Myamar tetap tidak mudah dilaksanakan, tanpa peran aktif junta Myanmar sendiri. Kekawatiran bahwa junta Myanmar tetap keras kepala tentu saja tetap sangat terbuka, sehingga krisis Myanmar juga diperkirakan tetap berlanjut.Â
Mungkin penyelesaian krisis Myanmar menunggu Indonesia menjalankan Keketuaanya di ASEAN pada 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H