Belum selesai keketuaan atau presidensi Indonesia di G20, negara ini mulai disibukkan dengan persiapan awal menjadi Ketua ASEAN pada 2023.Â
Tahun depan Indonesia menggantikan Kamboja sebagai ketua bagi satu-satunya organisasi regional di kawasan Asia Tenggara.Â
Bagi Indonesia, posisi ini sangat strategis berkaitan dengan komitmen regional dan prinsip atau doktrin politik luar negeri bebas dan aktif.Â
Pada berbagai isu internasional, Indonesia mengambil posisi konstruktif dan menawarkan solusi penting bagi penyelesaian krisis.
Menghadapi rivalitas antara Amerika Serikat (AS)-Rusia di kawasan Atlantik dan AS-China di (Indo-)Pasifik, posisi Indonesia cenderung di tengah dan tetap mempertahankan komunikasi dengan berbagai pihak.
Bagi negara-negara lain, Indonesia dianggap sebagai negara yang semakin penting dalam hubungan internasional pada saat ini. Posisi internasional itu terutama muncul dari pengalaman Indonesia menjadi bagian dari solusi terhadap isu-isu yang dihadapi dunia.
Kenyataan itu menyebabkan negara ini dipercaya dan diberikan posisi-posisi penting pada berbagai pertemuan internasional/multilateral, termasuk di G20 dan ASEAN.Â
Keberhasilan menjalankan keketuaan G20 menjadi bukti bagi Indonesia di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam diplomasi muktilateral.Â
Bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo, menjalankan tugas sebagai ketua ASEAN menjadi sesuatu yang tidak terelekkan. Kenyataan ini perlu tetap diperhatikan mengingat kecenderungan pemerintahan pertamanya yang lebih berorientasi bilateral dan domestik.
Agenda utama