Selain itu, ASEAN juga telah mengusulkan peta jalan damai kepada Jenderal Min Aung Hlaing pada pertemuan khusus pimpinan ASEAN mengenai Myanmar pada awal 2020 di Jakarta. ASEAN telah mengeluarkan 5 poin konsensus terhadap situasi di Myanmar.Â
Isi konsensus itu adalah:Â
1. Kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya.Â
2. Dialog konstruktif di antara semua pihak terkait harus segera dimulai untuk mencari solusi damai bagi kepentingan rakyat.Â
3. Utusan khusus Ketua ASEAN akan memfasilitasi mediasi proses dialog, dengan bantuan Sekretaris Jenderal ASEAN.Â
4. ASEAN akan memberikan bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre (The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management).Â
5. Utusan khusus dan delegasi akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak terkait.
Pada ASEAN Ministerial Meeting ke-55 di Phnom Penh, Kamboja, Selasa (2/8/2022) lalu, krisis Myanmar menjadi salah satu isu penting. Â Sebagai Ketua ASEAN 2022, Kamboja melarang partisipasi menlu junta Myanmar dalam pertemuan.
ASEAN memandang tidak ada kemajuan signifikan dalam pelaksanaan lima poin konsensus. Selain itu, langkah Kamboja berpegang pada ketiadaan kesepakatan di antara negara anggota ASEAN untuk mengundang perwakilan junta Myanmar.
Melihat krisis Myanmar yang telah berlangsung hampir 1,2 tahun ini, ASEAN tampaknya perlu mencari cara lain yang lebih tegas untuk mendorong pemerintah Myanmar menjalankan 5 poin Konsensus ASEAN itu.Â
Kemungkinan mengajak lagi pemimpin junta Myanmar berdialog menjadi salah satu pilihan agar terbuka ruang komunikasi untuk penyelesaian damai krisis di Myanmar.