Pertemuan ini berhasil menyepakati penguatan kerja sama global untuk menjaga stabilitas fiskal, moneter, dan sistem keuangan. Berbagai kesepakatan itu diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi berbagai masalah perekonomian global pada saat ini.
Tanpa Komunike Bersama
Namun demikian, FMCBG ke-3 itu memperlihatkan sisi menariknya. Pada keterangan pers (16/7/2022) petang, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan bahwa pertemuan dua hari itu telah menghasilkan chairman summary. Kesimpulan pemimpin sidang ini diambil berdasarkan benang merah sikap dari para delegasi negara yang hadir.
Sisi menarik pertama, yaitu dari keseluruhan 14 paragraf dari chairman summary itu, sebanyak 12 di antaranya berisi kesepakatan. Menurut Sri Mulyani, intisari dari 12 paragraf itu adalah kesepakatan antar-anggota G20 dalam penguatan kerjasama global.Â
Salah satu bentuk nyata dari kerja sama global itu adalah kesepakatan multilateral dalam pembentukan dan penguatan Financial Intermediary Fund (FIF) for Pandemic Prevention Preparedness and Response (PPR).Â
Pembentukan FIF itu merupakan bentuk nyata dari upaya multilateral dalam penyediaan dana darurat bagi negara-negara dalam mengantisipasi krisis pandemi di masa datang.
Kedua, pertemuan menteri keuangan dan GBS itu diikuti oleh semua delegasi dan undangan. Pada pertemuan ketiga ini, sebanyak 407 delegasi asing hadir secara fisik di Bali dan 120 delegasi hadir secara virtual.Â
Di samping itu, tercatat 17 Menteri Keuangan (Afrika Selatan, Australia, Amerika Serikat, Arab Saudi, Belanda, Brazil, India, Indonesia, Italia, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Senegal (Uni Afrika), Singapura, Spanyol, Turki, dan Uni Emirat Arab) dan 10 Gubernur Bank Sentral (Australia, Afrika Selatan, Indonesia, India, Inggris, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Prancis, dan Swiss) hadir secara fisik.
Dalam kesempatan ini, Presidensi G20 Indonesia kembali mengundang Menteri Keuangan Ukraina untuk hadir secara virtual. Kehadiran mayoritas delegasi negara G20, negara terundang (invitees), dan organisasi internasional secara fisik di Bali menunjukkan keseriusan dan komitmen global untuk mendukung Presidensi G20 Indonesia dan mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, terutama di tengah meningkatnya tantangan global.
Dengan 12 hasil kesepakatan itu, pemerintah Indonesia sebagai Presidensi G20, khususnya Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo berhasil menyediakan suasana kondusif bagi semua delegasi, tanpa ada yang walk-out dari sesi pertemuan.
Ketiga, dari 14 paragraf chairman summary, ada dua paragraf yang ternyata tidak diperoleh kesepakatan. Pertemuan FMCBG ketiga ini terpaksa tidak menghasilkan sebuah komunike bersama. Padahal pertemuan semacam sebelumnya biasanya menghasilkan sebuah pernyataan, komitmen, dan konsensus bersama dari seluruh anggota G20, tanpa kecuali.