Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Tiga Alasan Penting dalam Menerbitkan Buku Sendiri

9 Juli 2022   11:38 Diperbarui: 10 Juli 2022   00:38 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi naskah buku (Pexels/pixabay) 

Alasan ini sangat penting untuk menguji diri sendiri. Salah satu ujian paling penting bagi setiap orang, konon, adalah mengalahkan diri sendiri. Dengan pertimbangan itu, memprovokasi diri sendiri menjadi cara menarik untuk menunjukkan siapa dirinya. 

Penulis ingin tahu sejauh mana self-publishing itu dapat memotivasi dirinya sendiri. Seseorang tidak perlu memprovokasi orang lain sebelum membuktikannya pada diri sendiri.

Seorang dosen atau guru, misalnya, sebenarnya sudah memiliki pengetahuan mengenai sebuah mata kuliah atau pelajaran. 

Pelatihan dan pengalaman sejak awal mengajar sebenarnya telah memberikan sekumpulan pengetahuan mengenai sebuah fenomena sosial. 

Namun demikian, berbagai hambatan menyebabkan menerbitkan buku sendiri bukan sesuatu yang mudah bagi dosen atau guru. Oleh karena itu, memprovokasi diri sendiri perlu dimiliki oleh seorang dosen atau guru. 

Kedua, yaitu self-rewarding atas pengetahuan pribadi. Self rewarding ini bukan melulu bersifat finansial, namun lebih kepada upaya untuk memberikan apresiasi pada diri sendiri. 

Menerbitkan buku sendiri adalah sebuah capaian atau prestasi khusus setelah berbagai rangkaian persiapan yang dilakukan berujung pada bentuk kongkrit, yaitu sebuah buku. 

pinterest.com/mintbook.com 
pinterest.com/mintbook.com 

Pengalaman adalah pengetahuan. Meski begitu, orang seringkali tidak terbiasa menuangkan pengalaman itu ke dalam bentuk tulisan. 

Kebiasaan orang untuk mendengar dan berbicara menyebabkan menulis ---atau khususnya menerbitkan buku sendiri--- menjadi sebuah kegiatan yang sulit atau, sebaliknya, luar biasa. Akibatnya, menerbitkan buku sendiri tidak selalu menjadi bagian dari kegiatan pengetahuan seseorang. 

Padahal menerbitkan buku adalah self-rewarding dari pengalaman dan pengetahuan hidup seorang penulis. Ada banyak penelitian di Indonesia yang berujung pada hanya laporan-laporan bertumpuk di lemari atau di file-file komputer/laptop. Banyak kegiatan tidak memasukkan agenda menerbitkan buku sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun