Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Mudik ke Semarang Lewat Jalan Tol, Mampir Resta Pendopo 456, Lancar dan Waspada

4 Mei 2022   22:22 Diperbarui: 5 Mei 2022   13:37 1846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengetahuan dasar ini penting agar mobil tidak hanya mengambil jalur sebelah tengah dan kanan saja ketika di lampu merah. Sekali lagi, tujuannya adalah menghindari penumpukan kendaraan di lampu merah di arus mudik dan arus balik.

Lalu, mengapa harus lewat jalan tol untuk mudik ke Semarang? Bukankah ada jalur Jogjakarta-Magelang-Ambarawa-Semarang? Seperti gurauan anak jaman sekarang, jalur itu terlalu mainstream:) 

Diperlukan alternatif jalan lain ke Semarang. Katanya, sistem demokrasi menyediakan alternatif, termasuk soal jalan. Nah, jalan tol itu adalah jalur alternatifnya.

Lewat jalan tol memang perlu dicoba di Lebaran 2022. Selama ini, pulang-balik Jogja-Semarang sudah terbiasa menggunakan jalur tradisional Jogja-Magelang-Ambarawa dan Semarang itu. Kebiasaan itu sudah berlangsung sejak jaman kuliah di akhir 1980-an. Oleh karena itu, mudik lewat jalan tol memang perlu dicoba.

Konon lewat jalan tol berkhasiat menghemat energi. Capeknya tidak seberat lewat jalan non-tol. Walau harus memutar ke Kartosuro dan membayar hampir Rp 200 ribu pulang-pergi, jika lewat jalan tol. Pengalaman lewat tol, sesampainya di Semarang masih bisa keliling pusat keramaian kota Atlas itu.

Sepanjang jalan tol Colomadu-Jatingaleh, perjalanan lancar jaya. Memang jumlah mobil lebih banyak ketimbang musim non-mudik dan non-liburan. Ini berlangsung sejak jam 10.00 hingga jam 13.00 WIB. Waktu tempuh agak lama karena mampir di rest area atau resta Pendopo 456. 

Rest area ini amat populer karena menghubungkan yang di sebelah kiri dan kanan. Sependek ingatan saya, rest area itu merupakan satu-satunya yang memiliki semacam jembatan penyeberangan di sepanjang jalan tol jalur Jakarta-Surabaya. 

Para pemudik memang memenuhi rest area ini, sehingga agak kesulitan menemukan tempat parkir mobil. Perlu kesabaran menunggu kosongnya salah satu lajur parkir. Karena wilayahnya yang besar dan banyaknya pilihan untuk istirahat, rest area ini tampaknya tidak terlalu dijubeli pemudik.

Selepas resta 456 itu, arus ke arah Semarang dipakai contraflow mobil-mobil dari Semarang. Kepadatan jalan tol dari Semarang memang memaksa pengelola jalan tol membuka satu jalur contraflow itu. 

Meski begitu, contralow tidak memacetkan arus mobil ke arah Semarang. Lalu lintas mobil  masih bisa menggunakan badan jalan paling kiri. Mobil-mobil masih bisa menggunakan dua lajur di jalan tol ke arah pintu masuk/keluar tol di Jatingaleh.

Sebelum jam 13.00 WIB, perjalanan sampai di tempat tujuan mudik. Semua lancar dan nyaman, walau tetap harus waspada selama perjalanan mudik ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun