Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Dapatkah Rusia Dikeluarkan dari G20?

26 Maret 2022   10:12 Diperbarui: 26 Maret 2022   12:12 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vladimir Putin (REUTERS/POOL New viaKOMPAS.com) 

Menurut China, Rusia merupakan salah satu anggota penting di forum ekonomi G20 ini. Dengan pandangan itu, China dipastikan akan memveto usulan AS dan sekutunya, jika bersikeras mengeluarkan Rusia dari keanggotaan G20.

Selain China, ada kemungkinan India akan menentang usulan Barat dan Sekutunya. Sikap India diprediksi masih sejalan dengan sikap abstainnya terhadap resolusi PBB, walaupun AS berkali-kali mendorong India agar mengecam invasi Rusia ke Ukraina.

Sikap menolak juga tentu saja datang dari Indonesia. Sebagai ketua G20 di tahun 2022 ini, Indonesia tentu saja mengharapkan semua negara anggota hadir di pertemuan puncak G20 pada Oktober 2022. Meskipun demikian, pemerintah Indonesia belum mengeluarkan pernyataan resmi apapun mengenai usulan AS itu.

Baru-baru ini Indonesia bahkan menerima kabar dari Duta Besar Rusia di Jakarta bahwa Presiden Putin akan datang pada KTT G20 di Bali pada Oktober mendatang. Walaupun Indonesia mendukung resolusi PBB, pada dasarnya Indonesia tetap tak berpihak.

Posisi Presidensi G20 yang dipegang oleh Indonesia pada 2022 ini memberikan keuntungan besar bagi Rusia. Sementara itu, Rusia berpandangan bahwa kehadiran mereka di KTT G20 Bali itu dapat menjadi forum stategis untuk menjelaskan alasan dari tindakan invasifnya ke Ukraina.

Indonesia tentu saja sangat mengharapkan kehadiran semua anggota G20. Perang Rusia-Ukraina diharapkan dapat segera selesai, tanpa memberikan dampak pada ketidakhadiraan salah satu negara anggota pada pertemuan puncak G20 di Indonesia.

Terlepas dari berbagai kemungkinan penolakan dari China dan India terhadap usulan AS, G20 memiliki aturan main yang tidak bisa begitu saja bisa disetir oleh kepentingan global AS dan sekutunya.

Walaupun demikian, perang Rusia-Ukraina telah berdampak pada perbedaan dan perpecahan di antara negara-negara anggota di G20. Usulan AS dan negara-negara sekutu telah membuktikan perpecahan di antara negara-negara anggota G20.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun