Semburat senyumnya bahagia
Membuncahkan bungah hatinya
Hanya demi ibu itu
Seorang ibu pekerja
Jabatan mentereng
Di kantor global
Berhasil dalam karier
Berbagai gelar akademik
Berderet di depan
Dan belakang nama ibu itu
Masih membumi bersama anak itu
Anak itu tetap berlari kecil
Menyambutnya dalam keriuhan
Mengitari ibu itu dalam kecintaan
Dendang ceria terngiang dari mulutnya
Mengobral kata rindu
Menawarkan kasih belia
Seharian bergurau
Tawa bersuka dalam kasih ibu
Waktu pun beringsut malam
Pertemuan harus berakhir
Naluri anak itu membuka sadarnya
Dia pun mendekati perempuan lain
Lusuh bajunya ditelan usia
Hatinya tetap untuk simboknya
... yang melahirkannya
Kaki Merapi, 22 Desember 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H