Tujuan itu juga muncul di komunitas motor atau mobil tertentu. Contohnya adalah komunitas vespa yang amat populer. Tujuan lainnya masih ada, seperti tampil asal beda atau agar tampak lebih gagah atau feminim, dan seterusnya.
Gambar pertama di atas menunjukkan simbol dari merek motor Jawa-nya Ceko. Beberapa motor tampil di gambar pertama itu. Tampilannya tidak kalah dengan motor gede (moge) merek terkenal dan mahal, seperti Harley Davidson dan semacamnya.
Lalu, gambar kedua di bawah ini mempertontonkan motor Jawa gaya jadul. Tongkronganya seperti motor yang dipakai tentara Jerman (Nazi) pada masa Perang Dunia II.Â
Tampilan motor Jawa di gambar kedua itu amat berbeda dengan gambar pertama dan ketiga di bawah. Gambar kedua ini cukup apik buat contoh modifikasi motor. Ini pandangan saya pribadi. Pembaca diary ini tentu saja bisa memiliki pendapat berbeda.
Masalahnya adalah motor saya di rumah ini vario 125 CC dan C70. Kedua motor itu pasti tidak bisa dimodifikasi ala motor Jawa Yang gambar kedua. Kalaupun bisa terlalu banyak perubahannya dan kemungkinan besar berbiaya Mahal.Â
Di antara kedua motor itu, kemungkinan yang dapat dipermak ala motor jadul adalah yang C70. Namun sekali lagi, masalah bakal sama. Selain itu, gambar-gambar di atas sepertinya tidak cocok untuk C70.
Lalu, saya memanfaatkan beberapa sosial media (sosmed), khususnya Instagram. Spesialisasi sosmed itu ada pada gambar-gambar. Jadi, sosmed itu relatif cocok sebagai tempat mencari gambar-gambar motor buat custom motor C70 saya.
Fokus pencarian saya pada motor custom berbasis motor bebek, seperti C70. Ini agar modifikasi motor C70 tidak terlalu besar dan, yang jelas, ramah di kantong seorang dosen seperti saya.
Ada beberapa model motor menarik untuk custom. Gambar dari bodyfender44 itu tidak mungkin dipakai. Tidak ada jarak antara kaki dengan jok atau tempat duduk motor itu. Kalaupun bisa duduk di bagian belakang jok dan bagian depan dikosongkan, motor ini malah bikin repot pengedaranya.Â