Sebagai alat perdamaian, para pemimpin dunia telah menggunakan olah raga sebagai bagian dari diplomasi mereka. Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela, mengakui menggunakan Piala Dunia Rugbi pada 1995. Tujuan Mandela adalah untuk menyatukan warga kulit hitam dan kulit putih.Â
Contoh paling fenomenal adalah upaya perdamaian antara Presiden AS Richard Nixon dan pemimpin China Mao Zedong. Kedua pemimpin dunia itu memanfaatkan olahraga pingpong untuk mengurangi ketegangan hubungan kedua negara.Â
Selain membangun nasionalisme dan perdamaian, pertandingan olah raga internasional diyakini dapat memberikan pengaruh positif bagi hubungan dua negara yang sedang berkonflik.Â
Pengaruh positif itu dalam bentuk meredakan atau mengurangi tensi konflik dan, tentu saja, berakhir dengan perdamaian. Perdamaian di antara 2 negara bersaudara, seperti Jerman (Barat dan Timur), Korea (Selatan dan Utara) juga berlangsung demi partisipasi bersama mereka di Olimpiade.
Pengaruh positif berbagai kegiatan olahraga internasional dalam menumbuhkan nasionalisme dan perdamaian ini mendorong munculnya kelompok-kelompok optimis.Â
Mereka juga meyakini peran dan pengaruh olahraga dan olahragawan dalam membuka pemikiran sebagian orang yang sebelumnya berpikiran terbatas dalam melihat olahraga.Â
Olahraga membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi peristiwa yang mengagetkan semua orang di dunia ini. Siapa meyangka bahwa pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dikabarkan bersahabat dengan pebasket Amerika Serikat, Dennis Rodman. Persahabatan itu membuat Rodman menganggap dirinya sebagai orang Amerika yang paling tahu Korea Utara ketimbang para politisi AS.
Seperti Rodman, maka para pemain olahraga itu yang menjadi pelaku atau aktor utama diplomasi. Peraih medali emas Susi Susanti, Alan Budi Kusuma, Greysia Polii, Apriyani Rahayu, dan para pemain bulutangkis parasport seperti Leani Ratri Oktila, Hary Susanto, dan Khalimatus Sadiyah adalah para diplomat olahraga.Â
Para pemain dari berbagai cabang olahraga lain juga merupakan aktor utama yang berada di garis terdepan dalam diplomasi olahraga bagi Indonesia.Â
Mereka tentu saja tidak sendirian. Perjuangan para aktor diplomasi olah raga itu difasilitasi dan dikoordinasi bersama oleh kerjasama antara Kementerian Olahraga dan Pemuda dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia melalui Kedutaan Besar RI di Tokyo.