Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Pragmatisme Rusia dalam Mendukung Taliban

9 September 2021   07:31 Diperbarui: 10 September 2021   16:40 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Russian Ministry of Foreign Affairs / AFP 

Pakta Pertahanan Asia Tengah atau Collective Security Treaty Organization (CSTO) dikhawatirkan tidak akan tinggal diam dan siap mengambil "langkah tambahan untuk menghadang agresi” di perbatasan. 

Merespon situasi itu, kelompok Taliban ini berjanji tidak akan menyerang wilayah-wilayah di pintu perbatasan Tajikistan-Afganistan. Daerah itu menjadi penjamin keterbukaan akses bagi Rusia selama ini.

6. Dukungan persenjataan 

Walaupun tidak ada bukti nyata, namun berbagai negara menuduh Rusia memberikan bantuan persentajaan kepada Taliban. AS menuding bahwa Rusia telah mempersenjatai Taliban. Alasan tudingan itu adalah untuk mendukung Taliban melawan ISIS yang menguasai wilayah Afghanistan. 

Dalam memerangi ISIS, Rusia dan Taliban secara objektif mempunyai kesamaan kepentingan. Oleh karena itu, upaya-upaya Rusia melakukan intervensi itu menjadi salah satu bentuk dari kekecewaan Rusia terhadap AS selama ini. Rusia menilai AS tidak mampu menstabilkan Afghanistan setelah bertahun-tahun melakukan intervensi.

Dengan ke-6 alasan pragmatisme Rusia di Afghanistan itu, Kremlin tampaknya akan tetap mempertahankan dukungannya kepada Taliban. Kremlin ingin melindungi keamanan dan kepentingan ekonominya di Afghanistan. 

Skenario Rusia mengajak Taliban ke meja perundingan dengan otoritas Afghanistan selama ini tampaknya berbuah manis dengan kemenangan Taliban merebut kekuasaan di negara itu. 

Bagi Rusia, dukungan terhadap Taliban menjadi eksperimen menarik untuk melihat keberhasilan pragmatisme Rusia mendukung perekonomian dan situasi politik Afghanistan juga.

***

Sumber: 1, 2, 3, 4, dan 5

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun