Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Empat Kiat Umum Belajar TOEFL dan IELTS di Zaman Dulu

29 Mei 2021   22:09 Diperbarui: 29 Mei 2021   22:25 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain skor TOEFL, seorang pelajar yang ingin studi di negara berbahasa Inggris juga memerlukan skor IELTS. Kedua skor itu adalah pilihan. Skor TOEFL biasanya bisa diterima secara umum di hampir semua negara di dunia. Bahkan skor TOEFL juga diwajibkan di negara-negara yang bahasa pertamanya bukan bahasa Inggris. 

Sementara itu, skor IELTS biasanya menjadi salah satu persyaratan wajib di negara-negara Commonwealth atau negara-negara bekas jajahan Inggris. Australia, Inggris, dan Kanada menjadi contoh negara-negara yang lebih mewajibkan skor IELTS ketimbang skor TOEFL.

Tulisan ini mencoba memberikan empat kiat umum untuk mempelajari TOEFL atau IELTS. Kita ini berdasarkan pengalaman di jaman dulu (jadul). Ketika itu saya masih aktif belajar TOEFL dan IELTS untuk mendaftar beberapa beasiswa ke negara-negara berbahasa Inggris.

Pada waktu itu, hanya ada 1 lembaga di Yogyakarta yang skor TOEFL-nya diakui untuk mendaftar beasiswa studi lanjut ke luar negeri. Ketika itu saya harus ke luar kota untuk tes IELTS. Saya sendiri lebih memilih tes TOEFL karena lebih murah. 

Selain itu, lembaga-lembaga beasiswa mau menerima skor tes institutional TOEFL yang jauh lebih murah biayanya ketimbang tes international TOEFL. Faktor biaya tes sangat penting bagi saya:)

Lalu, konteks waktu jadul ini perlu ditekankan agar tidak salah paham. Jadul ini khususnya di tahun-tahun menjelang 2000. Wah itu 21 tahun yang lalu!!! Apakah masih berguna untuk konteks sekarang? Keempat kiat ini mungkin saja masih bermanfaat. Ya, mungkin saja. Semoga.

Pertama, pelajari pola-pola umum dari soal-soal TOEFL atau IELTS. Dari buku-buku kedua model tes bahasa Inggris itu, kita bisa melihat pola-pola umumnya. Seperti kecenderungan soal-soal TOEFL memasukkan soal-soal berhitung atau pengetahuan tentang angkasa luar.

Kedua, pelajari juga pola-pola khususnya dari kedua tes itu. Seingat saya, di waktu itu, misalnya, pada tes internasionalnya, TOEFL menyediakan dua pilihan: paper-based dan computer-based. Lalu, yang computer-based memiliki pilihan, yaitu dengan dan tanpa writing test. 

Sedangkan IELTS hanya memiliki paper-based test yang sudah memasukkan tes menulis. Lalu, pola khusus lain ada di materi IELTS adalah ujian listening yang berbeda dengan TOEFL. Listening pada IELTS memiliki materi spelling dengan bahasa Inggris yang 'berbeda' dengan TOEFL.

Ketiga, pelajari tips dan tricks dari TOEFL atau IELTS. Strategi ini sangat penting untuk mengetahui secara cermat cara-cara yang paling efektif untuk belajar ujian kedua model itu. Misalnya, ada tips khusus untuk belajar writing test dari IELTS. Writing test ini biasanya bertujuan mengetahui pendapat peserta tes mengenai isu tertentu. Tips umum untuk ujian menulis adalah jawaban terdiri dari lima paragraf.

Kiat keempat, membaca koran atau mendengarkan lagu berbahasa Inggris. Kiat ini saya lakukan menjelang hari ujian TOEFL atau IELTS. Kiat ini sangat bermanfaat untuk menambah frasa-frasa khusus dalam bahasa Inggris. Pada waktu itu, ada beberapa website menyediakan materi-materi latihan kedua model tes itu. Namun demikian, mahalnya biaya dan lambatnya koneksi internet menjadi persoalan tersendiri.

Keempat kiat umum itu sangat penting diketahui agar anda bisa belajar secara efektif dan efisien. Dengan cara efektif, anda dapat menggunakan waktu terbatas anda untuk mempelajari materi-materi TOEFL dan/atau IELTS secara terarah (guided learning). 

Lalu, belajar secara efisien yang berarti pengetahuan mengenai keempat kiat itu memungkinkan anda belajar secara mandiri, tanpa perlu mengikuti kursus atau pelatihan khusus.

Sekali lagi, tulisan ini berdasarkan pengalaman saya 21 tahun yang lalu. Dengan situasi itu, anda bisa sangat memahami ketika itu yang belum ada aplikasi android. Aplikasi itu dengan segala kemewahannya dalam bentuk aplikasi-aplikasi belajar bahasa asing, seperti yang tersedia secara melimpah pada masa kini. 

Meskipun demikian, segala keterbatasan itu merupakan kemewahan tersendiri untuk belajar TOEFL dan IELTS di masa sebelum tahun 2001.

Keempat kiat itu saya sebut sebagai kiat umum. Harapannya adalah agar keempat kiat itu masih bisa dimanfaatkan untuk mempelajari TOEFL dan IELTS di masa kini. 

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun