Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tiga Cara Mahasiswa "Memanfaatkan" Isu Konflik Israel-Palestina

21 Mei 2021   10:25 Diperbarui: 21 Mei 2021   10:32 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sama seperti berbagai kelompok masyarakat di Indonesia, mahasiswa juga tidak ketinggalan memanfaatkan isu konflik Israel-Palestina. Tujuannya adalah demi mewujudkan kepentingannya melalui berbagai aktifitas akademik atau perkuliahan di kampus. 

Apa kepentingan mahasiswa? Salah satunya adalah mendapatkan nilai maksimal dalam perkuliahan. Jadi tulisan ini tidak membahas demonstrasi atau protes mahasiswa demi membela salah satu pihak dalam konflik itu. Sebaliknya, tulisan ini lebih diarahkan kepada kepentingan akademik mahasiswa.

Dalam konteks itu, konflik berkepanjangan antara Israel-Palestina itu bakal menjadi isu penting dalam berbagai kegiatan mahasiswa. Konflik itu dijelaskan dari berbagai macam dimensi, baik di tingkat nasional (persaingan kelompok Fatah dan Hamas), regional (negara-negara Arab), maupun regional (PAN Arab, Liga Arab).

Bahkan penjelasan lain mengenai konflik itu juga bisa melibatkan negara-negara besar di luar kawasan itu. Peran dan pengaruh Amerika Serikat (AS), Rusia (dulu: Uni Soviet), Uni Eropa, China, dan aktor-aktor lainnya tentu saja tidak diragukan lagi, baik secara terpisah maupun berbarengan.

Meningkatkan konflik itu bakal mendorong mahasiswa menggali lebih banyak isu yang berkaitan dengan konflik Israel-Palestina. Ada banyak dimensi atau isu-isu lain yang dapat digunakan mahasiswa untuk mewujudkan kepentingannya. 

Oleh karena itu, salah satu pertanyaan pentingnya, yaitu: apa saja manfaat isu konflik Israel-Palestina bagi kepentingan mahasiswa?

1. Tugas paper
Manfaat pertama adalah untuk tugas-tugas paper mahasiswa. Tugas ini biasanya menjadi salah satu sarana untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam memahami perkuliahan. Meningkatnya konflik Israel-Palestina mendorong mahasiswa menjadikannya sebagai topik-topik paper. 

Bahasan mengenai isu konflik Israel-Palestina dapat ditemukan pada tugas-tugas mahasiswa di berbagai matakuliah. Di jurusan Hubungan Internasional (HI), beberapa matakuliah itu, seperti: teori konflik, resolusi konflik, diplomasi, politik internasional, dan politik luar negeri di kawasan Timur Tengah.

2. Tema webinar
Di masa pandemi, kegiatan mahasiswa menjadi terbatas. Mereka tidak bisa berada di kampus secara leluasa. Namun demikian, kondisi itu tidak benar-benar meniadakan kegiatan mereka. Webinar menjadi salah satu kegiatan akademik mahasiswa selama masa pandemi. 

Isu konflik dan perdamaian antara Israel-Palestina bakal menjadi tema menarik dalam webinar di 1-2 bulan mendatang. Apalagi masyarakat luas juga memberikan perhatiannya pada isu hangat ini. Situasi ini menyebabkan berbagai webinar dengan tema utama konflik Israel-Palestina bakal menarik lebih banyak peserta webinar. 

3. Judul skripsi
Selain tugas paper dan webinar, isu konflik Israel-Palestina bakal menjadi judul banyak skripsi mahasiswa. Isu konflik Israel-Palestina bakal menjadi topik bahasan dari berbagai dimensi, seperti: ekonomi, hukum, psikologi, sosial, dan pertahanan-keamanan.

Meskipun demikian, banyaknya mahasiswa yang berminat memanfaatkan isu konflik Israel-Palestina ini ternyata menimbulkan potensi persoalan. Salah satu persoalan itu adalah kemungkinan kesamaan topik bahasan di berbagai paper atau skripsi. 

Kenyataan ini memerlukan strategi atau cara khusus agar setiap paper atau skripsi tetap berbeda. Dengan cara itu, mahasiswa akan terhindar dari praktek plagiarisme. 

Lalu, bagaimana cara melakukannya?
1. Sudut pandang berbeda
Dalam studi HI, sudut pandang bisa dibedakan dari sisi Realisme, Liberalisme, atau Konstruktivisme. Realisme bisa merujuk pada kepentingan nasional dari Israel dan Palestina. Dengan sudut pandang berbeda, mahasiswa memperoleh variasi bahasan mengenai konflik Israel-Palestina.

2. Aktor-aktor
Fokus paper atau skripsi bisa pada aktor-aktor tertentu. Aktor bisa meliputi negara dan non-negara, baik di dalam maupun di luar negara Israel-Palestina. Bahasan bisa juga tidak sekedar di tingkat nasional (seperti pemerintah Israel atau otoritas Palestina), namun bisa lebih diarahkan ke tingkat kelompok-kelompok. 

Bahasan mengenai kelompok di Palestina (Hamas dan Fatah) atau Israel (Yahudi atau Zionis), dan bahkan kelompok lain (seperti Kurdi) di negara-negara lain di Timur Tengah bisa menjadi sangat menarik. Apalagi jika kelompok-kelompok di negara berbeda itu memiliki hubungan.

3. Konteks nasional, bilateral, regional, atau internasional.
Konteks ini sangat penting bagi tugas paper, webinar, dan skripsi. Dengan konteks yang berbeda itu, variasi isu konflik Israel-Palestina menjadi sangat beragam. 

Konteks internasional, misalnya, mendorong mahasiswa untuk membahas kepentingan AS, Rusia, China, atau Uni Eropa dalam konflik Israel-Palestina. Begitu pula dengan kepentingan regional dari negara-negara itu.

Dengan ketiga manfaat dan cara itu, kita bisa membayangkan betapa banyak kegiatan mahasiswa menggunakan isu konflik Israel-Palestina itu. Dengan lebih dari 80 jurusan HI di Indonesia dan rata-rata 70an mahasiswa di setiap kampus, isu konflik itu bakal menjadi topik populer.

Bahasan isu itu tentu saja tidak terbatas di studi HI. Bagi mahasiswa di rumpun ilmu sosial, konflik kedua negara itu memberikan informasi atau data melimpah. Maksud dari melimpah ini adalah dalam rentang waktu, aktor-aktor yang terlibat, berbagai isu yang terkait dengan isu utama dari konflik, dan seterusnya. 

Banyak informasi terkini mengenai isu konflik itu tersedia di berbagai portal media mainstream online maupun lembaga-lembaga atau pusat penelitian (research centers). 

Mahasiswa psikologi, misalnya, bisa membahas pengaruh konflik terhadap kondisi psikis anak-anak. Mereka dari fakultas ekonomi bisa menulis pengaruh konflik terhadap ekonomi makro Palestina. 

Ketiga manfaat dan tiga cara berbeda dalam membahas isu konflik Israel-Palestina itu merupakan kepentingan kongkrit mahasiswa. Tulisan ini, sekali lagi, menunjukkan bahwa isu itu ternyata juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun