Dengan cara liberal ini, kedua pihak sama-sama memiliki kepentingan untuk sebuah pertemuan pertama yang berhasil.Â
Keuntungan bersama itu menjadi faktor terpenting bagi seorang liberal. Yang pasti penganut liberal tidak berpandangam bahwa segala sesuatunya bebas. Bukan begitu artinya.
3. Strategi konstruktivis yang lebih mengedepankan pada nilai atau value yang mau diusung dalam sebuah kencan pertama. Sebagai bagian kecil dari sebuah hubungan berkelanjutan, kencan pertama harus bermakna khusus bagi kedua calon pasangan.Â
Value apa yang hendak diusung dalam sebuah kencan? Misalnya, tradisi Jawa memiliki value tentang bobot, bibit, bebet dalam hubungan cinta.Â
Sejauh mana kedua pelaku kencan berpegang pada value dalam tradisi Jawa itu? Penganut konstruktivisme perlu mempertimbangkan value itu ketika hendak berkencan.
Ketiga strategi diplomasi bagi kencan pertama itu merupakan pilihan. Bukan berarti strategi yang satu lebih baik ketimbang yang lain. Pilihan terhadap sebuah strategi lebih didasarkan pada kesesuaian dengan kepribadian seseorang.
Jika dilihat sekilas, strategi diplomasi dalam berkencan itu tampaknya buruk. Ini hanya persepsi atau pandangan subyektif saja. Dalam konteks yang luas, banyak negara yang egois atau mau menang sendiri.Â
Di jaman pandemi ini, misalnya, banyak negara mengutamakan kepentingannya sendiri. Ini tampak nyata pada persaingan antar-negara untuk menjamin persediaan vaksin bagi rakyatnya sendiri.
Sekali lagi, pilihan terhadap salah satu strategi diplomasi dalam berkencan itu sangat ditentukan oleh kepribadian pelaku kencan. Semua strategi dipraktekkan demi menghindari ilfeel di kencan pertama.
Dengan penjelasan seperti itu, perkuliahan pun berjalan lancar. Materi kuliah bisa dipahami mahasiswa dengan lebih mudah sesuai harapan saya.Â
Sebaliknya, mahasiswa mendapat tambahan materi, yaitu strategi diplomasi ternyata bisa dipakai agar kencan pertama tidak ilfeel.