Cueknya mas Dab dalam menggambarkan kegagalannya naik pesawat memberikan indikasi rasa percaya dirinya. Mas Dab tidak merasa malu dan kecewa. Kalaupun ada, rasa itu hanya sebentar saja.
Cukup dengan mengeluarkan sumpah serapah, berupa kata-kata penghuni kebun binatang dengan lantang dan menggema...selesailah sudah rasa kecewa itu. Life must go on. Hidup tetap harus berlanjut. Begitulah motto hidupas Dab.
Kedua pelajaran hidup itu memainkan peran dan pengaruh penting bagi orang yang gagal itu. Tentu saja tidak ada orang yang mengharapkan kegagalan. Banyak orang berusaha keras agar tidak gagal.
Memang gagal itu juga memalukan. Namun demikian, rasa kecewa dan malu itu tidak bisa berlangsung terus-menerus. Orang gagal harus segera move on. Segera mempersiapkan diri dengan tantangan di depan agar tidak gagal lagi.
Selanjutnya, tidak banyak pula orang yang bisa menerima kenyataan bahwa dia telah gagal. Sedikit orang yang mempersiapkan diri 'menyambut' kegagalan. Padahal dengan menerima kegagalan, seseorang bisa membuka diri terhadap pilihan-pilihan berbeda.
Semua hal selalu mengandung 2 aspek berbeda, seperti berhasil atau gagal. Segala sesuatu tidak selalu baik, namun ada yang buruk atau jelek. Setiap orang harus menyadari kenyataan itu.
Tanpa kesadaran itu, saya khawatir orang itu tidak menginjak bumi alias hidup di awang-awang. Oleh karena itu, setiap orang sebaiknya beranggapan bahwa gagal itu juga membanggakan agar hidupnya membumi:)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H