Menu mie instan untuk berbuka puasa menjadi sesuatu yang serius bagi mahasiswa di kost di masa pandemi ini.
Mie instan itu enak dan perlu bagi mahasiswa. Apalagi di sepanjang bulan puasa di masa pandemi ini. Setidaknya 1 kardus mie instan sudah dibeli dan dipersiapkan untuk berbuka puasa.
Apakah setiap hari menyantap mie instan? Tentu saja tidaklah. Selalu ada variasi, walau menu varian itu masih berbasis pada Mie instan juga.
Apakah mahasiswa tidak makan di luar? Itu pasti. Ada saat-saat tertentu ketika mahasiswa memerlukan waktu berbuka puasa di kafe atau warung makan di sekitaran kampus.
Kembali ke menu utama kita. Mie instan itu ibarat teori konspirasi. Masalah apa pun bisa dianalisa dengan memakai teori konspirasi ini. Begitu pula dengan mie instan.
Nah, menu apa saja yang bisa dikreasi dari mie instan?
1. Mie instan itu sendiri. Disantap sesuai petunjuk. Apa adanya. Tanpa diubah. Cemplang-cemplung saja semua bahan yang Ada. Tidak perlu kreatif atau inovatif. Mie instan itu solutif bagi mahasiswa. Bakal rame kalau masak mie instans dalam porsi banyak dan dimakan bersama teman, seperti gambar di atas.
2. Mie instan seadanya itu ditambah sayur-mayur (seperti bayam atau kobis) atau lauk-pauk sesuai selera. Seperti nomer satu (1), mie instan masih berperan sebagai menu utama bagi buka puasa.Â
Di warung-warung burjo atau warmindo, menu mie instan (yang kuah atau goreng) plus sarden atau kornet menjadi favorit mahasiswa. Bisa juga ditambah sosis.Â
Ketimbang ke warung, masak sendiri di kost dijamin lebih hemat bagi mahasiswa. Sukur-sukur ibu kost pas berhati baik mau berbagi lauk dan sebagainya.
3. Mie instan dikreasi sesuai selera. Di sini, mahasiswa perlu berpikir luas. Out of the box atau di luar zona nyaman seperti menu di nomer 1 dan 2. Mie instan perlu diolah lagi. Ada banyak contoh variasi menu itu di YouTube.Â