Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Nostalgia Masa Kecil, Boleh Main Lebih Lama Agar Bisa Puasa Seharian

19 April 2021   23:57 Diperbarui: 20 April 2021   00:38 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTlmGM2zRcKQ6azOa6CZQ4GfyPF5mA3AaWrvQ&usqp=CAU

Waktu itu tidak ada pikiran bahwa menyalakan petasan atau mercon yang jenis rawit ini berbahaya. Walau jenisnya kecil, petasan jenis ini tetap berbahaya bagi anak-anak kecil. Namun yang namanya anak-anak, mereka bermain petasan cabe rawit yang sepanjang dan sebesar korek api dengan santainya. 

Biasanya permainan petasan rawit ini hanya bertahan paling lama satu minggu pertama bulan puasa. Suaranya petasan rawit ini seringkali mengagetkan para orang tua di rumah. Apalagi ketika anak kecil yang paling nakal membawa lari rentengan petasan rawit itu. Selama anak itu berlari, selama itu pula mercon itu meletus. Akibatnya, banyak orang tua langsung ke luar rumah sambil geleng-geleng kepala. Mereka gemes dan memarahi anak-anak.  

2. Mainan petak umpet
Permainan kedua adalah petak umpet. Permainan sangat disenangi anak-anak kampung. Kalau petasan rawit hanya dimainkan anak laki-laki, maka petak umpet ini biasanya dimainkan bersama anak laki-laki dan perempuan. Ada lebih banyak anak-anak yang bermain petak umpet ini. Keseruannya juga terasa sekali.  

Walaupun bisa memainkannya di dalam ruangan, wilayah di luar ruangan di sepanjang jalan kampung biasanya menjadi arena permainan. Dalam permainan ini, ada saja anak-anak nakal yang bersembunyi, lalu langsung pulang. Tanpa memberitahu teman-temannya yang lain, sehingga biasanya menimbulkan persoalan di antara mereka. 

Biasanya saking senangnya bermain, kami bisa bermain hingga waktu berbuka puasa. Jadinya, kami tidak menyadari bisa berpuasa seharian. Masih ada permainan lainnya, seperti bermain engklek, yang cukup disukai kebanyakan anak perempuan. 

Melalui permainan-permainan itu, kami di kampung bisa bersuka ria menikmati bulan Puasa dengan berpuasa seharian secara tidak sengaja. Memang kebetulan bisa berpuasa seharian itu tidak selalu bisa berlangsung tiap hari. 

Yang jelas, nostalgia di masa kecil itu memang menarik dan mengaasyikan, suasana di masa lalu seolah hadir lagi dan membuat saya tersenyum-senyum sendiri.

Selamat menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun