Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

"Move On" Itu Membuatmu Terlatih Patah Hati

7 April 2021   00:48 Diperbarui: 14 April 2021   16:16 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Betulkah kemampuan seseorang untuk move on dari mantan kekasih itu menjadikannya "Terlatih Patah Hati"? Tiga kata terakhir itu adalah judul dari sebuah lagu dari grup band the Rain. Lagu itu juga populer dengan judul "Barisan Para Mantan."

Mas Dab lebih suka judul pertama yang menjadi judul tulisan ini. Judul itu lebih pas menceritakan pengalaman cintanya. Gambaran saya tentang mas Dab, orang ini melankolis. Ekspresif tapi orangnya pendiam, jadinya aneh. 

Bayangkan: bagaimana jadinya ekspresi seorang pendiam ketika patah hati? Sebagai teman dekatnya, saya tidak pernah melihat kegembiraan atau kesedihan di wajahnya. Dia kayaknya 'mematikan' emosinya. Apalagi pas hatinya dipatahkan teman-teman mahasiswinya.

Saya sendiri lebih suka judul kedua. Walau mengharuskan seorang lelaki tetap bisa membusungkan dadanya,  gegara patah hati buat kesekian kalinya. Laki-laki itu tetap harus punya kebanggaan, berupa harta, tahta, dan ... mantan! Dia harus kelihatan teguh dan tatag, walau hatinya terpatah-patah dan ambyaaaar... 

Ok, kita nyanyikan lirik komplit lagu itu sembari nonton videonya di sini.

1. Aku sudah mulai lupa
saat pertama rasakan lara
Oleh harapan yang pupus
hingga hati cedera serius

2. Terima kasih kalian,
barisan para mantan
Dan semua yang pergi
tanpa sempat aku miliki

3. Tak satupun yang aku sesali
Hanya membuatku semakin terlatih, oh

4. Begini rasanya terlatih patah hati Hadapi getirnya terlatih disakiti
Bertepuk sebelah tangan (Sudah biasa)
Ditinggal tanpa alasan (Sudah biasa)
Terluka itu pasti tapi aku tetap bernyanyi

5. Lama tak kudengar tentangnya
Yang paling dalam tancapkan luka
Satu hal yang aku tahu
terkadang dia juga rindu

6. Terima kasih kalian
barisan para mantan
Dan semua yang pergi
tanpa sempat aku miliki

7. Tak satupun yang aku sesali
Hanya membuatku smakin terlatih, oh.

... Kembali ke lirik nomer 4.

Ceritanya mas Dab sangat suka lagu ini. Grup The Rain dari Jokja ini memang salah satu andalannya. Ini juga menambah keanehan mas Dab. Dengan personalitas seperti itu, mas Dab menyukai kelompok band yang liriknya membuat hati ambyar, tapi tetap maskulin. Tangguh, tatag, dan teguh, walau hatinya dipaksa terlatih patah hati.

Secara penampilan, mas Dab memang tampak unik. Walau pendiam, ekspresinya muncul dalam bentuk simbol-simbol. Badannya yang tegap dan atletis menjadinya korban perilaku cat calling dari para mahasiswi di kampusnya. 

Apalagi tunggangan mas Dab adalah motor si Pitung yang kuno dan terawat bersih setiap kali diajak ke kampus. Dua faktor itu menjadi daya tarik mas Dab, selain prestasi akademiknya.

Migrasi hati dari satu kekasih ke kekasih lain menjadi obsesi mas Dab. Tujuannya hanya satu: harus punya pacar yang mendampinginya pada saat wisuda! Karena itulah mas Dab sudah lupa rasanya lara diputus cinta pertamanya dan selanjutnya. 

Entah apa penyebabnya. Tau-tau kekasih pertamanya tak mau ketemu lagi. Mas Dab mengalami PHK atau putus hubungan kasih sepihak.

PHK selanjutnya terjadi dengan cara demokratis demi meniru semangat reformasi 1998. PHK dengan cara baik-baik, saling berterimakasih atas perjumpaan cinta. Bertemu dengan cara baik, begitu pula perpisahan cinta harus dilakukan secara baik-baik pula.

Mereka bahkan saling mendoakan agar menemukan cinta selanjutnya yang berjangka panjang:) Mas Dap pun semakin terlatih berpatah hati dengan segala resikonya.

Berteri makasih atas pengalaman diputus cintanya dan berusaha menemukan cinta lainnya. Itu menjadi pertaruhan mas Dab demi hari wisuda sarjana-nya. 

Bagi mas Dab, sangat tidak masuk diakal siapa pun jika dia sampai gagal mendapatkan satu hati dari total 10.000 mahasiswi di kampusnya!

Pelajaran penting dari cerita mas Dab lewat lagu itu:

1. Move on itu memang melatih patah hati. Kamu yang 'berpengalaman' pacaran lebih dari satu kali pasti bisa merasakannya, walau ketika itu tidak menyadarinya. Apa pun judul lagu yang dipilih, lagu ini menawarkan optimisme tentang kandidat-kandidat kekasih bagi mas Dab dan kamu juga pastinya.

2. Menyanyi sebagai salah satu solusi. Kamu pasti sudah melupakan anjuran bu Tejo, "Jadi orang itu harus solutif." Walau terasa getir, bertepuk sebelah tangan, dan ditinggal tanpa alasan, kamu masih bisa bernyanyi. Cobalah menyanyikan lagu "Barisan Para Mantan" itu.

3. Menuliskan pengalaman itu menjadi artikel ini dan dimuat di Kompasiana. Nikmat apa lagi yang kamu dustakan? Apa pun yang kamu tulis bisa diunggah di sini. Saya dengar kalo tulisan nyerempet politik bakal menjadi perhatian  dari admin sebelum lolos. Jadi semua yang non-politik bakal 99,99 persen nongol dimuat dengan gagahnya. 

Ketiga saran itu jelas-jelas diungkap di lagu itu. Karena terlatih patah hati itu tetap menyediakan optimisme. Lebih baik berpatah hati berkali-kali ketimbang tidak pernah mencoba berpacaran. 

Mas Dab pun menjalani hidup berkeluarga dengan cinta terakhirnya yang malah bisa barengan wisuda dengannya! 

Begitulah cara saya menerjemahkan cerita cinta-cinta mas Dab. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun