Pelajaran penting dari cerita mas Dab lewat lagu itu:
1. Move on itu memang melatih patah hati. Kamu yang 'berpengalaman' pacaran lebih dari satu kali pasti bisa merasakannya, walau ketika itu tidak menyadarinya. Apa pun judul lagu yang dipilih, lagu ini menawarkan optimisme tentang kandidat-kandidat kekasih bagi mas Dab dan kamu juga pastinya.
2. Menyanyi sebagai salah satu solusi. Kamu pasti sudah melupakan anjuran bu Tejo, "Jadi orang itu harus solutif." Walau terasa getir, bertepuk sebelah tangan, dan ditinggal tanpa alasan, kamu masih bisa bernyanyi. Cobalah menyanyikan lagu "Barisan Para Mantan" itu.
3. Menuliskan pengalaman itu menjadi artikel ini dan dimuat di Kompasiana. Nikmat apa lagi yang kamu dustakan? Apa pun yang kamu tulis bisa diunggah di sini. Saya dengar kalo tulisan nyerempet politik bakal menjadi perhatian dari admin sebelum lolos. Jadi semua yang non-politik bakal 99,99 persen nongol dimuat dengan gagahnya.Â
Ketiga saran itu jelas-jelas diungkap di lagu itu. Karena terlatih patah hati itu tetap menyediakan optimisme. Lebih baik berpatah hati berkali-kali ketimbang tidak pernah mencoba berpacaran.Â
Mas Dab pun menjalani hidup berkeluarga dengan cinta terakhirnya yang malah bisa barengan wisuda dengannya!Â
Begitulah cara saya menerjemahkan cerita cinta-cinta mas Dab.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H