Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

(Ny)aman Bekerja sebagai Dosen, Apa Tidak Perlu Resign?

24 Maret 2021   19:37 Diperbarui: 25 Maret 2021   11:38 1665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bekerja sebagai seorang dosen sebenarnya bukanlah sebuah cita-cita. Setelah lulus kuliah S1, mimpinya adalah bekerja di kantor pemerintahan di Jakarta. Ada optimisme bahwa setiap kementerian ---zaman dulu namanya departemen--- memiliki satu bagian kerja sama atau hubungan internasional. 

Namun, optimisme itu harus berhadapan dengan situasi yang tidak bersahabat. Kenyataan di lapangan amat berbeda dan ternyata tidak seindah impian itu. Persaingan tinggi dan sedikitnya jumlah lowongan kerja memaksa saya pulang kampung. Kembali ke Jogja saja.

Kebetulan ada lowongan menjadi dosen. Untungnya diterima dan tak terasa sudah lebih dari 20 tahun menjadi dosen. Rasanya memang sudah berada di zona nyaman dan aman. 

Nyamannya adalah dengan usia sudah segini dan keluarga berada di Jogja, kebutuhan untuk resign menjadi sangat tidak mendesak, bahkan mencapai titik terendah.

Apa lagi yang dicari dari keputusan resign kalau akibatnya ternyata harus berjauhan dengan keluarga. Namanya berkeluarga itu ya harus berada di satu rumah yang sama, tidak berjauhan. Begitulah saran orang tua.

Rasa aman juga ada di profesi dosen ini. Bekerja di profesi ini dan berada di Jogja tentu saja memberikan suasana aman. Walaupun lalu lintas makin macet, tetap saja tidak semacet kota-kota lain. Jumlah mahasiswa makin banyak dengan bertambahnya jumlah kampus. 

Namun Jogja tetaplah lebih "sepi" dari kota lainnya. Apalagi suasana sepi semakin menjadi-jadi di masa pandemi sekarang ini. Terlalu banyak mahasiswa yang pulang kampung, sebaliknya, Jogja menjadi apa adanya.

Godaan
Lalu, apakah tidak pernah digoda keinginan untuk resign? 

Tentu saja godaan untuk resign itu pernah ada, tapi tetap saja resign untuk menjadi tetap dosen di kampus lain. Bukan resign berganti profesi lain.

Jika mengingat bahwa proses sebelum, pada saat, dan setelah resign juga bakal ada masalah, maka overthinking soal resign menjadi masalah tersendiri. Ketimbang overthinking berlarut, keputusan untuk resign sebaiknya dipertimbangkan ulang.

Memang ada banyak profesi menarik dan menggiurkan di luar pekerjaan sebagai dosen. Profesi atau pekerjaan itu menarik karena gaji tinggi, nama kantor, pemiliknya seorang konglomerat atau orang terkenal, dan banyak faktor semacam lainnya. Namun semua itu hanya menempatkan saya pada posisi atau situasi sebagai seorang 'bawahan'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun