Perhatian masyarakat +62 terhadap pengumuman SNMPTN tampaknya tidak sehiruk-pikuk pada duel catur antara Dewa Kipas dan GMW Irene Sukandar.Â
Dari sisi jumlahnya, pendaftar SNMPTN 2021 sebanyak 854.599 dibandingkan viewer laga catur itu yang mencapai lebih dari 1 juta orang. Tentu saja ada banyak faktor penyebabnya yang bukan bahasan di tulisan ini.
Tulisan hendak lebih menempatkan pengumuman SNMPTN sebagai sebuah peristiwa penting di tengah keramaian berbagai peristiwa viral di negeri ini. Apalagi pengumuman SNMPTN berkaitan dengan masa depan para pelajar SMA. Mereka adalah pemilik masa depan Indonesia.
Dari catatan kompas.com (23/3) diperoleh data bahwa hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2021 diumumkan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) pada Senin (22/3/2021).Â
Dari total pendaftar lebih dari 800 ribu itu, 110.459 calon mahasiswa dinyatakan lulus SNMPTN 2021. Rinciannya meliputi 100.356 calon mahasiswa diterima di PTN pilihan 1 dan 10.103 diterima di PTN pilihan 2.
Masyarakat pasti sudah mengetahui apa itu SNMPTN, SBMPTN, dan Ujian lokal. Ada perbedaan di antara ketiga sistem penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri (PTN). SNMPTN berdasarkan nilai rapor yang dikompetisikan secara nasional di jurusan atau program studi (prodi).Â
Sedangkan, Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) berdasarkan tes atau ujian nasional. Lalu, ujian atau tes mandiri adalah tes lokal di PTN masing-masing untuk memperebutkan satu kursi di jurusan atau prodi tertentu.
Pada SNMPTN, sejak awal seorang pelajar perlu berkomitmen memiliki nilai rapor tinggi agar bisa lolos. Kerja keras akan diimbangi oleh hasil nyata, yaitu lolos SNMPTN. Selamat bagi pelajar yang lulus SNMPTN.
Bagi siswa yang sejak awal mengincar SNMPTN namun tidak lolos, kegagalan bukanlah segalanya. Kecewa pasti ada, namun harus segera move on. Sikap ini perlu dimiliki pelajar mengingat mereka harus menghadapi ujian kelulusan SMA. Ujian ini juga memerlukan perhatian dan fokus.
Sambil mempersiapkan ujian lulus SMA, siswa bisa mencari informasi-informasi alternatif SNMPTN itu.
Pertama, bisa mencari informasi mengenai SBMPTN dan ujian lokal kampus yang menjadi incaran. Ada banyak pertimbangan untuk menerapkan pilihan jurusan atau prodi.
Kedua, mencari alternatif kampus-kampus swasta yang memiliki jurusan incaran. Sekarang ada banyak kampus swasta yang menjadi pesaing ketat PTN. Beberapa jurusan atau prodi di kampus swasta bahkan memiliki kualitas lebih baik daripada PTN.Â
Ketiga, mencoba mendaftar di kampus-kampus di wilayah Asia Tenggara. Ini dengan syarat, yaitu situasi ekonomi orang tua memungkinkan untuk menanggung biaya hidup, kuliah, dan sebagainya. Misalnya kampus-kampus di Bangkok yang relatif lebih 'murah' ketimbang di Singapura dan Malaysia. Filipina sebenarnya juga bisa menjadi incaran, tetapi situasi politik atau kekerasan bersenjata perlu menjadi pertimbangan serius.
Pilihan lain masih ada, seperti akademi profesi (chef, fashion, pariwisata, perawat, farmasi, dll.), sekolah kedinasan dan seterusnya.
Jika siswa sudah lulus SMA dan dalam situasi menunggu jadwal ujian atau tes di kampus-kampus lain, tidak ada salahnya mencoba memiliki atau menekuni hobi baru.
Salah satunya adalah menekuni olah raga (Olga). Mumpung sedang viral, olah raga itu adalah catur. Meskipun termasuk salah satu cabang olga catur lebih menuntut asah otak ketimbang gerak badan.
Viralnya duel Dewa Kipas lawan GMW Irene membangkitkan minat masyarakat terhadap olga ini. Inspirasi dari ketekunan sang Dewa Kipas (Pak Dadang) atau prestasi GMW Irene bisa menjadi contoh bagus.Â
Ketimbang olga lainnya, permainan catur memberikan manfaat bagi para pelajar, khususnya mereka yang hendak mengikuti ujian masuk. Manfaat itu di antaranya adalah membantu meningkatkan konsentrasi berpikir. Kemampuan ini cocok bagi para lulusan SMA. Persiapan tes masuk kampus juga memerlukan konsentrasi atau fokus berpikir seperti olah raga catur.
Pilihan olga atau hobi lain masih banyak tersedia bagi para pelajar, termasuk yang tidak lulus SNMPTN. Pemilihan olga atau hobi lebih ditentukan oleh sifatnya yang mendukung peningkatan daya konsentrasi untuk belajar.Â
Jadi, olga catur, misalnya, hanya menjadi pendukung bagi pelajar untuk mempersiapkan diri mengikuti ujian atau tes masuk PTN atau kampus swasta.Â
Tetap semangat dan semoga sukses.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H