Kedua, mencari alternatif kampus-kampus swasta yang memiliki jurusan incaran. Sekarang ada banyak kampus swasta yang menjadi pesaing ketat PTN. Beberapa jurusan atau prodi di kampus swasta bahkan memiliki kualitas lebih baik daripada PTN.Â
Ketiga, mencoba mendaftar di kampus-kampus di wilayah Asia Tenggara. Ini dengan syarat, yaitu situasi ekonomi orang tua memungkinkan untuk menanggung biaya hidup, kuliah, dan sebagainya. Misalnya kampus-kampus di Bangkok yang relatif lebih 'murah' ketimbang di Singapura dan Malaysia. Filipina sebenarnya juga bisa menjadi incaran, tetapi situasi politik atau kekerasan bersenjata perlu menjadi pertimbangan serius.
Pilihan lain masih ada, seperti akademi profesi (chef, fashion, pariwisata, perawat, farmasi, dll.), sekolah kedinasan dan seterusnya.
Jika siswa sudah lulus SMA dan dalam situasi menunggu jadwal ujian atau tes di kampus-kampus lain, tidak ada salahnya mencoba memiliki atau menekuni hobi baru.
Salah satunya adalah menekuni olah raga (Olga). Mumpung sedang viral, olah raga itu adalah catur. Meskipun termasuk salah satu cabang olga catur lebih menuntut asah otak ketimbang gerak badan.
Viralnya duel Dewa Kipas lawan GMW Irene membangkitkan minat masyarakat terhadap olga ini. Inspirasi dari ketekunan sang Dewa Kipas (Pak Dadang) atau prestasi GMW Irene bisa menjadi contoh bagus.Â
Ketimbang olga lainnya, permainan catur memberikan manfaat bagi para pelajar, khususnya mereka yang hendak mengikuti ujian masuk. Manfaat itu di antaranya adalah membantu meningkatkan konsentrasi berpikir. Kemampuan ini cocok bagi para lulusan SMA. Persiapan tes masuk kampus juga memerlukan konsentrasi atau fokus berpikir seperti olah raga catur.
Pilihan olga atau hobi lain masih banyak tersedia bagi para pelajar, termasuk yang tidak lulus SNMPTN. Pemilihan olga atau hobi lebih ditentukan oleh sifatnya yang mendukung peningkatan daya konsentrasi untuk belajar.Â
Jadi, olga catur, misalnya, hanya menjadi pendukung bagi pelajar untuk mempersiapkan diri mengikuti ujian atau tes masuk PTN atau kampus swasta.Â
Tetap semangat dan semoga sukses.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H