Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Buku "150 Kompasianer Menulis" Sudah Saya Pegang

27 Februari 2021   16:25 Diperbarui: 27 Februari 2021   16:29 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang ditunggu-tunggu, akhirnya datang juga. Buku 150 Kompasianer Menulis telah saya terima Jumat sore kemarin, 26 Februari 2021. Pengantar paket tetap bersemangat mengantar barang-barang paket, termasuk buku ini. Waktu itu daerah rumah saya sedang hujan deras disertai angin. Hari-hari ini Yogya sedang musim hujan ketika sore hari antara jam 14.00-17.00 WIB, walaupun tidak selalu merata.

Bukunya sangat menarik dan inspiratif. Sangat menarik karena cover depan dan belakang buku ini bergambar pak Tjip dan bu Rose. Beliau berdua tentu saja bukan sekedar cover, tetapi memang buku itu adalah milik dan tentang beliau berdua. Sebagai kado ke-56 ulang tahun pernikahan mereka berdua. Sungguh sebuah teladan, pasangan senior dalam dunia literasi tetap konsisten memilih buku sebagai kado ulang tahun pernikahan. 

Selain itu, buku ini sangat inspiratif. Bagi saya, selama ini penulisan buku kumpulan tulisan dapat terwujud karena dilakukan oleh atau di antara orang-orang yang sudah saling kenal. Lebih dari sekedar tahu. Bahkan biasanya sudah saling bertemu, sehingga sudah ada saling percaya mengenai kemampuan masing-masing penulis mengenai soal-soal yang hendak ditulis. 

Namun buku ini lebih daripada itu. Tanpa saling mengenal masing-masing, proses penulisan dipersatukan oleh Kompasiana. Yang paling penting adalah ke-150 lebih penulis itu dipersatukan oleh pak Tjip dan bu Rose. Kebanyakan Kompasianer mengenal beliau berdua, walaupun kenyataannya hampir semuanya ternyata belum pernah bertemu beliau berdua. 

Di jaman serba-digital ini ditambah situasi pandemi yang menuntut pelaksanaan protokol kesehatan ketat, penulisan buku semacam ini menjadi semacam oase. Ketika semua orang diminta bekerja atau belajar di rumah, inisiatif penulisan buku ini menjadi luar biasa. 

Banyak orang dari berbagai latar belakang geografi, pekerjaan, budaya, dan seterusnya dengan kepemilikan minat yang sama —-yaitu menulis—- telah bersedia menyatukan diri untuk menulis dan menghasilkan sebuah buku.

Akhir kata, saya menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada pak Tjip dan bu Rose yang telah mengajak saya terlibat dalam penulisan buku ini. Terima kasih juga kepada Kompasianer yang memberikan lingkungan positif bagi saya untuk menulis di Kompasiana. 

Apresiasi juga kepada pak Ikhwanul yang berkenan berinteraksi dalam proses editing tulisan, dan pihak-pihak lain di Kompasiana hingga penerbit hingga buku ini bisa terbit dan sampai di tangan saya.

Selamat kepada Pak Tjip dan bu Rose atas terbitnya buku ini! Semoga upaya semacam ini dapat berkelanjutan. Salam literasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun