Judul sebuah paper akademik memiliki arti sangat penting bagi penulis (mahasiswa) dan pembaca. Judul secara umum sangat berkaitan dengan isi dari paper itu. Judul juga dapat menunjukkan fokus dari sebuah paper, bagaimana mahasiswa menjelaskan fokus kajian dari paper itu. Selain itu, judul juga dapat menjelaskan perbedaan paper satu dengan paper lainnya.
Membuat judul paper tampaknya mudah. Meskipun demikian, mahasiswa banyak menemui kesulitan untuk sampai kepada judul dari sebuah paper. Akibatnya, menentukan atau membuat judul paper menjadi gampang-gampang susah. Untuk tujuan membantu mahasiswa membuat judul inilah tulisan ini hadir di sini.
Menulis paper adalah salah satu tugas menulis yang penting bagi mahasiswa. Tugas menulis paper ini tingkatannya nomer dua paling penting setelah menulis skripsi. Bahkan mahasiswa harus menulis jauh lebih banyak paper daripada satu skripsi saja di tahap akhir studi S1.
Di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional (HI), misalnya, seorang mahasiswa bisa mendapatkan tugas menulis minimal 3 paper setiap semester (1 paper untuk 1 matakuliah). Pada semester-semester akhir, mahasiswa senior bisa saja mendapat tugas menulis 5-6 paper. Bisa dibayangkan jika mahasiswa memiliki kesulitan untuk menentukan atau membuat judul untuk sebuah paper.
Definisi paper ini adalah artikel ilmiah yang berisi sebuah kajian analisis mengenai sesuatu hal atau topik secara khusus. Paper berbeda dengan artikel opini yang lebih pendek dan lebih sempit lagi dalam cakupan atau jangkauan masalah yang dibahas. Demikian juga paper juga berbeda dari skripsi.
Sebelum membahas paper lebih lanjut, ada baiknya kita mengetahui arti dan perbedaan antara topik dan tema. Topik biasanya lebih khusus atau lebih sempit dalam jangkauan atau cakupan sebuah fenomena dari sebuah peristiwa.
Beberapa topik yang sama membentuk sebuah tema. Contoh tema, misalnya, adalah politik Indonesia. Lalu topik dari politik Indonesia itu bisa meliputi partai politik, sistem dan bentuk pemerintahan, dan seterusnya.
Lalu, bagaimana trik mudah membuat judul? Pada umumnya judul dari sebuah paper dapat ditentukan dengan mengetahui teori atau konsep atau pendekatan dan area studies sebagai studi kasus.
Pertama, teori atau konsep atau pendekatan. Salah satu cara mudah membuat judul adalah dengan menentukan atau memilih teori atau pendekatan atau konsep apa yang akan dipakai untuk menganalisa topik paper. Penentuan atau pemilihan itu dilakukan setelah kita membaca teori atau pendekatan apa saja yang telah dipakai selama ini untuk penelitian dengan topik atau tema yang sama.
Misalnya penelitian mengenai ASEAN selama ini biasanya menggunakan pendekatan realisme dan liberalisme, maka penelitian kita bisa menggunakan pendekatan konstruktivisme.
Contoh kedua, misalnya, anda berminat meneliti ASEAN dari aturan main bersama atau shared values di antara ke-10 negara anggota ASEAN. Dalam konteks itu, ada tiga tahap dalam aturan main bersama itu yang bisa dianalisa, yaitu tahap norm making, norm implementation, dan norm consequences.
Salah satu dari tiga tahap shared norm atau values itu bisa menjadi pisau analisis menarik. Sebelum menentukan memakai salah satu aspek/tahap itu tentu saja proses membaca tulisan-tulisan sebelumnya perlu dilakukan agar memperoleh gambaran atau peta penelitian sebelumnya. Proses ini untuk mengetahui tahap mana yang telah digunakan untuk membahas norma bersama itu, sehingga kita bisa memilih memakai tahap yang belum dipakai.
Kedua, studi kasus berdasarkan wilayah (area studies). Dalam ilmu sosial, khususnya ilmu politik, dan lebih khusus lagi ilmu Hubungan Internasional, studi mengenai kawasan atau negara dapat dipakai untuk memudahkan membuat judul. Berbeda dengan ilmu alam yang cenderung bersifat universal, fenomena ilmu sosial cenderung bersifat khas dan unik.
Demokrasi sebagai konsep bisa bersifat umum atau universal. Jepang, Korea Selatan, Singapura, Thailand, Filipina dan Indonesia adalah contoh negara-negara demokratis. Namun demikian, sistem demokrasi yang diterapkan di negara-negara itu ternyata berbeda. Perbedaan ini menjadi faktor penting yang memudahkan membuat judul.
Contoh selanjutnya, misalnya, adalah paper berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi politik luar negeri di Indonesia. Paper lain bisa memiliki judul sama dengan studi kasus di Singapura atau Malaysia, dan seterusnya.
Judul untuk paper akademik tidak perlu dibuat menarik atau clickbait sehingga bisa viral di media sosial. Tidak perlu seperti itu:) Judul paper biasanya lebih kaku dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baku.
Seperti telah disinggung sebelumnya, satu kegiatan penting yang harus dilakukan sebagai prasyarat adalah membaca, khususnya membaca judul-judul yang telah ditulis. Ini berkaitan dengan keharusan bahwa judul dan isi paper harus berbeda dengan paper lain.
Perbedaan antar-paper ini bisa ditelisik secara online dengan menggunakan aplikasi Turnitin. Jika perbedaan itu tidak ada atau minimal, maka paper itu berpotensi terkena plagiarisme atau dianggap meniru paper lain yang telah ada sebelumnya.
Dengan kedua faktor itu, pembuatan  judul diharapkan bisa lebih mudah. Mahasiswa tidak memerlukan waktu lebih lama dalam mengurusi judul ini, sehingga fokusnya dapat segera dialihkan ke penulisan bagian lain dari paper.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H