Puji-pujian selalu mengiringi kemenangan sebuah klub sepakbola. Pujian itu makin melambung ketika klub itu punya pelatih baru dan menunjukkan performa positif, seperti Chelsea FC dengan Thomas Tuchel. Tren positif the Blues membuat tim pemain dan Roman Abramovich, sang pemilik, tampaknya mulai mempercayai Tuchel.
Klub berjulukan the Blues itu seakan begitu cepat melupakan kekalahan demi kekalahan di bawah kuasa legenda tim Frank Lampard. Status Lampard sebagai legenda tim seolah tiada arti, sebagaimana status itu tidak menjamin tim itu selalu menang.
Banyak orang mengatakan performa Chelsea pas menghadapi Burnley di Premier League hari Minggu (31/1/2021) sangat gemilang. Mereka mampu mendapat tiga poin dengan kemenangan 2-0. Kedua gol tersebut diciptakan oleh Cesar Azpilicueta di babak 1 dan Marcos Alonso di babak 2. Mereka dibantu Callum Hudson-Odoi dan Christian Pulisic menyarangkan bola ke gawang Burnley.
Tambahan tiga poin itu menaikkan Chelsea ke posisi tujuh di klasemen Premier League. Posisi itu tentu saja masih bisa turun mengingat Everton dan Aston Villa masih memiliki dua laga tunda. Faktor keberuntungan dan konsistensi bakal membuat Chelsea bertahan dan naik ke zona nyaman di Piala FA dan Liga Champions.Â
Meski begitu, hasil menang lawan Burnley itu membuat fans the Blues meluapkan kegembiraannya di media sosial. Selain itu, kedua laga Chelsea bersama Thomas Tuchel ini telah menunjukkan banyak tren positif.
Clean sheet Tuchel
Tuchel ternyata berbeda dengan pelatih-pelatih sebelumnya. Tuchel hanya memerlukan dua pertandingan untuk meraih kemenangan perdana bersama Chelsea. Kedua laga itu merupakan catatan terbaik, mengingat Tuchel baru bergabung dengan the Blues beberapa hari yang lalu.Â
Lebih hebatnya lagi, Tuchel mampu tidak kebobolan dalam dua laga di bawah asuhan Tuchel. Catatan positif di dua pertandingan itu menjadikannya pelatih pertama yang membukukan clean sheet sejak Rafael Benitez pada tahun 2012 lalu.
Tuchel perlu mempertimbangkan kembali opsi menjual Azpilicueta yang sempat muncul pada masa Lampard. Pemain senior ini dapat disebut sebagai jimat buat the Blues saat ini. Catatan menarik dari pemain ini adalah dalam sembilan pertandingan Azpilicueta mencetak gol, Chelsea tak pernah mengalami kekalahan.
Lalu, faktor gegenpressing. Strategi gegenpressing Tuchel memaksa Burnley terkurung di wilayahnya sendiri. Chelsea mampu melepaskan total 19 tembakan, termasuk delapan tembakan ke sasaran dan 72 persen penguasaan bola.Â
Terima kasih Roman
Faktor terakhir yang tidak boleh diabaikan adalah Roman Abramovich, sang pemilik the Blues. Kemenangan lawan Burnley telah mengharu-biru laman Twitter Chelsea. Salah satunya adalah status Twitter milik DANNY yang menuliskan terima kasihnya kepada Roman yang telah memecat Frank Lampard.Â
####
This is football. I mean this is F.O.O.T.B.A.L.L . Highly dominating performance.
Possession based football.
Gegen pressing
Definite style of football.
Mad beautiful football. Chelsea now have a philosophy. We now have a system.Â
Thank you very much, Roman for sacking Lampard
— DANNY (@ekwunife_dan) January 31, 2021
###
Seperti ada kerjasama atau hukum sebab-akibat atau, bahkan, konspirasi antara kekesalan pendukung dengan kemarahan pemilik Chelsea, yang berujung pada pemecatan sang legenda tim.
Status legenda tim ternyata tidak mampu menyelamatkan Frank Lampard dari pemecatan. Bagi Chelsea, usai sudah euforia legenda tim atau mantan pemain menjadi pelatih.Â
Tindakan Roman memang telah memicu protes dari berbagai pihak, termasuk pelatih klub lain. Meski begitu, Roman tetap miliki otoritas absolut mengganti pelatih. Jika pelatih-pelatih semacam Jose Maurinho atau Rafael Benitez sudah merasakan dipecat, apalagi seorang Fank Lampard.
Tuchel pun menghadapi situasi sama, yaitu bakal dipecat jika performa tim tidak sesuai harapan sang pemilik. Dapat dipahami bahwa Tuchel akan berusaha memaksimalkan kesempatannya di sisa musim ini.Â
Target Tuchel adalah membawa Chelsea memasuki zona nyaman di Piala FA dan Liga Champions di akhir musim ini. Jika tidak, kepercayaan Roman kepada Tuchel mungkin akan berlangsung hingga akhir musim ini saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H